[Fanfiction] Our Love Story (Chap 10 – Untitled…. Part one)

 

 

Tittle           : Our Love Story – Untitled
Length         : Multi chapter – chapter 10 (Part 1)
Author         : missdorky & littleyounghae
Cast            :
–    Lee Donghae
–    Cho Kyuhyun
–    Park Eunyoung (OC)
–    Lee Younghyun (OC)
–    etc^^
Genre         : Romance
Rated         : PG-17
Notes         : FF ini merupakan project kolaborasi pertama dari dua penulis (littleyounghae dan missdorky) . FF ini salah satu cara untuk menunjukan cara kami dalam berimajinasi dan menuangkannya ke dalam sebuah cerita…^^ Enjoy and feel the story… Happy Reading, don’t forget to give comments and We will appreciate it… ^^
Disclaimer     : Cast FF ini yang jelas bukan milik kami tapi Cerita FF ini murni dari otak kami berdua…. susah payah menggabungkan dua ide jadi satu karya, so… don’t be plagiator… and don’t be a silent reader.A/N : Mianhae kami update terlalu lama,, ini di karenakan faktor pengeditan yang agak sulit *alasan* :D… Gomawo buat Readers yang masih setia mengikuti jalan cerita Our Love Story, kami sangat senang dan menghargai apresiasi kalian yang selalu kalian tulis setiap kali membaca Chapter demi chapter Our Love Story… Demi memuaskan Readers setia Our Love Story dan juga para pecinta KyuHae kami suguhkan dua part sekaligus dalam satu chapter,, yah itung-itung itu untuk menebus hutang kami berikut bunganya setelah meleset banyak… Okeh ga usah banyak omong lagi kita ( langsung saja Check It Out!!!!! Happy Reading, and Enjoy the Story!!! Kamsahamnida,,
(With Love, KyuHae ‘s Wifes) ^_^

“The most important thing in life is to learn how to give out love, and to let it come in.”  
Morrie Schwartz quotes

 

Brankar didorong masuk ke ruang UGD, Kyuhyun dengan setia menemani Younghyun. Sedangkan Donghae, ia lebih memilih untuk membawa Eunyoung menuju ruang istirahat dokter untuk menenangkan isterinya itu.

Di dalam, dr. Kim sudah menunggu kedatangan mereka. Dengan sigap ia langsung memeriksa Younghyun yang masih menahan rasa sakit sambil terus memegang perutnya. Beberapa perawat juga turut membantu dr. Kim dengan mengukur tekanan darah di lengan Younghyun selama dokter kandungan itu mengecek keadaan Younghyun. Kyuhyun masih berada di samping Younghyun karena sejak tadi tangan Kyuhyun tak lepas dari cengkraman Younghyun.

Oppa,, ssshhh… kenapa rasanya sesakit ini??” tangis Younghyun kembali pecah. Kyuhyun hanya bisa terdiam, tidak tahu harus menjawab apa sebagai jawaban dari pertanyaan isterinya itu. Tangannya terulur untuk menghapus air mata yang keluar dari sudut mata Younghyun. Hanya itu yang dapat ia lakukan.

“dr. Cho,, sepertinya Younghyun harus bed rest selama beberapa minggu…. mengingat kondisinya yang sangat turun saat ini… tekanan darahnya rendah dan kelelahan yang di alami Younghyun adalah faktor utama isteri anda ini mengalami kontraksi yang berlebih..” dr. Kim menjelaskan mengenai keadaan Younghyun pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk mendengarkan penjelasan dr. Kim. Dugaannya benar, rasa pusing dan mual yang sering di rasakan Younghyun mungkin juga akibat dari tekanan darahnya yang rendah. “Tapi bayi kami sehat-sehat saja kan dr. Kim?” tanya Kyuhyun, karena dr. Kim belum menyinggung perihal bayi mereka, hanya analisa-analisanya mengenai fisik Younghyun saat ini.

umm bayi-nya sehat, hanya saja salah satu dari bayi kalian lemah… tapi itu bisa di atasi kalau saja ibunya bisa mengatur aktifitasnya, agar tidak lagi turun seperti sekarang ini..” jelas dr. Kim lagi, Kyuhyun kembali mengangguk. Dan ia alihkan pandangannya ke Younghyun yang sudah mulai tenang. “Younghyun sudah ku beri obat yang biasa digunakan untuk menghilangkan kontraksi berlebih… dan ia sekarang sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat…” lanjut dr. Kim sebelum ia meninggalkan Kyuhyun dan Younghyun.

Jagiya,, apa masih sakit??” sedikit merunduk, Kyuhyun mencoba mendekatkan wajahnya ke wajah Younghyun. Younghyun menggeleng lemah dan mata lelahnya perlahan berubah sayu. “Tidurlah, aku akan menemanimu di sini..” bisik Kyuhyun kemudian mengecup kening Younghyun. Perlahan mata Younghyun mulai terpejam dan ia segera terbuai ke alam tidur.

Sore menjelang malam, Younghyun sudah dipindahkan ke ruang perawatan dalam keadaan yang sudah tenang dan tertidur. Kyuhyun duduk menemani Younghyun di samping tempat tidurnya. Dipandanginya wajah lelah isterinya itu, sesekali ia menghela nafas berat sambil menciumi punggung tangan Younghyun.

“Kyu…” Kyuhyun menoleh ke arah datanganya suara yang memanggilnya. Donghae bersama Eunyoung menghampirinya, terlihat Eunyoung yang juga masih shock akan kondisi Younghyun.

Oppa… bagaimana kondisinya? Apa yang dikatakan dr. Kim?” cemas Eunyoung sambil mendekati Younghyun.

“Entahlah.. dr. Kim hanya mengatakan saat diperiksa tadi, salah satu bayi kami sedikit lemah, detak jantungnya terdengar samar dan faktor lelah yang menjadi salah satu penyebabnya… Hyunnie diharuskan bed rest selama beberapa minggu… hhhh~,, kau tahu sendiri kan isteriku seperti apa, ia pasti sangat lelah belakangan ini…” jelas Kyuhyun dengan nada lirih sambil terus memandangi wajah Younghyun.

“Hyunnie dan bayi kalian pasti baik-baik saja, Kyu…” Donghae menepuk bahu sahabatnya itu bermaksud menguatkannya.

Oppa… ssshhh…” lirih Younghyun yang tiba-tiba terbangun sambil mencoba untuk bangkit dari posisinya.

Jagi, berbaring saja… kondisimu belum begitu pulih…” ucap Kyuhyun kembali membantu Younghyun untuk berbaring.

Oppa… mianhae…” Younghyun menggenggam erat tangan Kyuhyun.

“Sudahlah… kau hanya perlu istirahat untuk menebusnya, arrasso?” ucap Kyuhyun lalu mengecup kening Younghyun.

“Hae oppa, kalian masih di rumah sakit… Aigoo, Young-ah… kau harus istirahat juga, kasian baby… oppa juga perlu istirahat setelah seharian mengurus pasien…” Younghyun berucap panjang dan telah kembali menjadi Younghyun yang banyak bicara.

Aisshh… kau ini!! Kami masih mengkhawatirkanmu, Eunyoung-ku ini belum mau pulang sebelum melihatmu membuka mata…” jawab Donghae sambil merangkul Eunyoung yang mengukir senyum lega melihat kondisi Younghyun yang sedikit lebih baik.

“Aku sudah lebih baik, Young-ah… mian, sudah membuatmu khawatir..” ucap Younghyun sambil tersenyum menatap Eunyoung.

Tok…tok…
Kyuhyun, Younghyun, Donghae dan juga Eunyoung sontak menoleh ke arah pintu. Seorang namja dengan perawakan yang cukup tinggi masuk ke dalam ruangan Younghyun. Ia tersenyum seraya melangkahkan kakinya masuk.

Oppa…” ucap Younghyun sedikit terkejut, karena namja yang baru saja masuk adalah Changmin.

“Aku langsung datang setelah Eunyoung-ssi mengabarkan kau sudah dipindah ke ruang perawatan…” ujar Changmin mendekat ke arah tempat tidur Younghyun. “Kau tahu… aku  merasa bersalah melihat kondisimu tadi…”

Mianhae, Changmin-ah… sepertinya tadi aku terlalu kasar padamu..” Kyuhyun yang merasa bersalah menepuk bahu Changmin yang sudah berada di sampingnya.

“Aku tahu tadi kau panik, makanya kau berkata seperti itu…” ucap Changmin. “Eunyoung-ssi, Gomawo sudah mengabariku…” lanjut Changmin menoleh pada Eunyoung yang masih dirangkul oleh Donghae.

“Aku tidak apa-apa, oppa…” Younghyun tersenyum berusaha membuat orang-orang di sekitarnya tidak cemas lagi akan kondisinya.

“Baguslah, kalau begitu… kau ini tidak pernah berubah sejak dulu, berusaha kuat di depan orang dekatmu padahal kau sedang tidak baik… “ ujar Changmin berpura-pura kesal menatap Younghyun.

“Iya, Changmin oppa benar, kau selalu begitu Hyunnie… lain kali jangan bersikap seperti itu kalau di dekatku…” tambah Eunyoung yang juga ikut berpura-pura kesal pada Younghyun.

Oppa, bela aku… masa kau tega melihat isterimu diserang…” manja Younghyun pada Kyuhyun yang masih di sampingnya. Donghae dan Eunyoung tersenyum geli melihat tingkah Younghyun yang tidak biasa bermanja dengan Kyuhyun di depan mereka. Changmin-pun ikut tersenyum melihatnya, karena yang ia tahu, Younghyun yang dulu jarang sekali bersikap manja seperti itu.

“Kau ini… haruskah aku membelamu, kalau semua ucapan mereka benar, hm?” ucap Kyuhyun sambil  mengelus lembut rambut Younghyun. Younghyun merengut sambil memukul lengan Kyuhyun sedikit keras.

“Changmin-ssi… duduklah…” Donghae mempersilahkan Changmin untuk duduk di sofa panjang tidak jauh dari tempat tidur Younghyun. “Ah, iya… ku dengar kau salah satu junior arsitek kebanggaan Daejin Construction?, wah… tepat sekali Hyunnie meminta saran dan bantuan pada ahli yang tepat…” ujar Donghae sambil membimbing Eunyoung untuk ikut duduk di samping Changmin.

“Kau benar oppa, Changmin oppa termasuk salah satu arsitek dan interior desain terbaik di Seoul, makanya aku meminta bantuannya…” Younghyun yang juga ikut bersemangat menambahkan ucapan Donghae.

“Ah, kalian terlalu melebihkan… aku akan selalu berusaha membantu Hyunnie semampuku…” ucap Changmin merendah.

“Dulu, aku berminat menjadi seorang arsitek, tapi keinginan ku menjadi dokter lebih kuat… dan sepertinya aku bersyukur menjadi dokter, kau juga setuju, bukan , Jagi…” Donghae menatap Eunyoung sambil merangkul isterinya.

“Kalau kau seorang arsitek, belum tentu kau bertemu denganku kan, oppa…” senyum Eunyoung mengembang mengingat semua memori pertemuannya dengan Donghae sedangkan Changmin yang sedikit bingung dengan maksud perkataan dua orang di hadapannya itu hanya ikut tersenyum.

Ck… aku tidak bisa membayangkan, seorang Lee Donghae menjadi seorang arsitek, menggambar organ tubuh manusia saja kau kebingungan, apalagi menggambar rancangan bangunan…” ucap Kyuhyun dan membuat semua orang di ruangan termasuk Changmin tertawa geli sedangkan Donghae hanya bisa mendengus pasrah dirinya yang ditertawakan.

Percakapan hangat ke-empat sahabat itu bersama Changmin berlangsung cukup lama. Changmin menggunakan kesempatan ini untuk mengenal Donghae lebih dekat. Tidak dipungkiri, ia masih sangat penasaran mengenal Donghae dan Eunyoung. Donghae dan Eunyoung terus menunjukan keintiman mereka sebagai pasangan. Dan itu membuat Changmin mengingat penyebab pertengkarannya dengan Jaejoong tadi. Bukan maksudnya untuk mencampuri urusan hati Jaejoong, hanya saja ia peduli pada hyung-nya itu. Dan sebenarnya Changmin ke rumah sakit malam itu juga berharap melihat hyung-nya, Jaejoong yang pergi tergesa-gesa tanpa pamit dengannya.

Jagi… Kita sudah harus pulang, lihat wajahmu lelah seperti ini, baby juga perlu kehangatan dari appa-nya kan?” Donghae mengelus pipi Eunyoung yang sesekali berusaha menahan rasa kantuknya.

Issshh,, kau ini bisa-bisanya mengatakan hal itu di depan Changmin oppa,,” cubitan kecil mendarat di paha kanan Donghae yang malah tersenyum melihat wajah isterinya itu.

“Hae benar, Young-ah… Kalian perlu istirahat. Tenanglah, aku akan setia di sini menunggu Hyunnie-ku…” ucap Kyuhyun.

“Aku juga merasa ini sudah terlalu malam, jam berkunjung sepertinya sudah habis… Sudah waktunya aku pamit…” Ucap Changmin kemudian bangkit. “Hyunnie… Masalah restoran kau serahkan saja padaku, tidak perlu khawatir… Kyu, jaga isterimu jangan sampai ia seperti kemarin lagi, kau masih ingat perkataanku waktu itu kan?” Changmin menyunggingkan senyuman ke arah Kyuhyun sambil menepuk bahunya.

Arrasso!! Gomawo Changmin-ssi!” Jawab Kyuhyun pasti dan membuat Younghyun menatap heran padanya dan Changmin.

“Hyunnie… Aku pulang ya… Besok pagi aku akan menemanimu di sini…” Eunyoung mendekat ke arah Younghyun. “Baby, jangan buat omma sakit ya, sayang… “ Ucap Eunyoung kembali sambil mengelus perut Younghyun.

“Kyu, kami pulang ya…. Annyeong!” Donghae dan Eunyoung keluar dari ruangan dan diikuti Changmin di belakangnya. Sesekali masih terdengar obrolan Changmin, Donghae dan Eunyoung yang kini sudah mulai akrab.

—————^ Untitled ^—————

Sudah tiga hari Younghyun dirawat di rumah sakit, setelah beberapa hari lalu dr. Kim menyarankannya untuk istirahat selama beberapa minggu ke depan. Pagi itu suasana rumah sakit masih tampak lengang, masih belum banyak kegiatan berlangsung karena memang jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Younghyun yang merasa bosan pagi itu, mengajak Kyuhyun untuk berjalan-jalan di taman luar rumah sakit. Berdiam diri di kamar dan tak melakukan apapun membuat-nya bosan.

Jagiya, harusnya kau masih perlu banyak istirahat… bukan jalan-jalan seperti ini..” Gerutu Kyuhyun, menatap kesal isterinya yang sedikit susah dibujuk. Ia sudah siap dengan pakaian kerjanya lengkap dengan jas putih kebanggaannya

“Aku bosan, harus terus berdiam diri di kamar… apa lagi Eunyoung belum datang… sungguh membosankan…” cemberut Younghyun, ia berjalan lebih cepat dari Kyuhyun karena kesal dengan suaminya yang tak mengerti akan dirinya itu.

“Hei, jangan cepat-cepat jalannya… Iya, iya aku tahu… kau bosan…” malas Kyuhyun. Entah mulai kapan Younghyun-nya ini cepat sekali marah seperti itu. Younghyun menghentikan langkahnya, ia berbalik dan berjalan menuju Kyuhyun yang berada lumayan jauh di belakangnya. Senyum langsung terkembang di wajah Younghyun, ia amit lengan Kyuhyun dan menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun.

Oppa tahu aku bosan, lantas mengapa kau sepertinya tidak menyukai ideku ini.. hmm?” dengus Younghyun yang masih meletakkan kepalanya di bahu Kyuhyun.

Aish bukan begitu Jagi,, aku hanya mengkhawatirkan kesehatanmu… baiklah, kau ingin ke mana pagi ini… aku akan menemanimu sampai kau puas…” Kyuhyun mencubit hidung Younghyun gemas. Younghyun hanya menyunggingkan senyum lebarnya tanda ia puas karena suaminya itu sudah menyetujui ajakannya.

Omo!! Oppa, apa yang yeoja itu lakukan di atas sana..” Younghyun memicingkan matanya dan menunjuk ke arah atap gedung rumah sakit yang berlantai delapan itu. “Itu Sena, benar bukan oppa? Ya Tuhan apa yang ia lakukan di atas sana..” Tanpa pikir panjang dan menunggu jawaban dari Kyuhyun, Younghyun segera berlari menuju gedung rumah sakit.

Kyuhyun menghentikan langkah isterinya dengan memegang lengannya. “Kau mau ke mana, Jagi?” Tanya Kyuhyun melihat Younghyun mendadak cemas dan beranjak menuju gedung rumah sakit.

“Tentu saja menolongnya, oppa… itu Sena aku yakin itu..” panik Younghyun sesekali ia memeriksa pergerakan Sena di atas gedung. Dilihatnya yeoja itu tengah merentangkan tangannya dan rambut serta bajunya terombang-ambing terhempas angin yang kala itu memang sedang berhembus kencang. “ke mana para perawat? Apa mereka tidak mengecek keadaan Sena pagi ini… Issh… selama aku tidak ada, pasti pekerjaan terbengkalai semua..” lanjut Younghyun.

“kau tidak boleh ke sana! Diam di sini… aku akan mencari bantuan..” Younghyun diam mendengar ucapan Kyuhyun yang bernada perintah padanya. Matanya masih menatap cemas yeoja yang tengah berada di atap itu.

“Donghae oppa pasti belum sampai sepagi ini..” lirih Younghyun. Kyuhyun yang mendengar itu tak jadi menghubungi Donghae, ada benarnya juga isterinya itu, pasti Donghae masih dalam perjalanan. Kyuhyun masih mencari-cari nama di phonebook-nya yang mungkin bisa ia hubungi saat ini. Dan Kyuhyun berhenti saat nama Jaejoong terlintas di kepalanya. Segera ia hubungi Jaejoong tanpa membuang waktu lagi.

Berhasil, Jaejoong menerima panggilannya sebelum dering yang ke tiga. “Hyung, kau sudah berada di rumah sakit?… Sena mencoba bunuh diri, aku melihatnya sedang berada di atas gedung sekarang… baiklah, gomawo hyung…” Kyuhyun mengakhiri panggilannya. Ia pandang wajah isterinya yang menatapnya dengan wajah khawatir.

“Jae hyung sudah berada di rumah sakit dan sekarang dia menuju lokasi Sena.. tenanglah Jagi…” Kyuhyun merangkul bahu Younghyun yang shock karena pasiennya berbuat hal yang membahayakan nyawa itu.

Selama Jaejoong berada di atas dengan Sena, Kyuhyun dan Younghyun masih bertahan di bawah, menunggu di depan gedung yang saat itu sudah mulai banyak orang. Berdirinya Kyuhyun dan Younghyun di depan gedung sedikit menarik perhatian orang-orang di sekitarnya, terutama para dokter dan perawat yang baru saja sampai. Sesekali Younghyun meneriakan nama Sena agar yeoja itu mengurungkan niatnya.

Jaejoong sudah berada di tepi gedung dan berdiri di dekat Sena, masih membujuk sambil sesekali mengulurkan tangannya, berharap Sena mau memberikan tangannya untuk Jaejoong. Semakin Jaejoong mendekat, Sena semakin mundur, ia tak mengindahkan panggilan Jaejoong. Hampir setengah jam lamanya aksi menenggangkan Sena itu belum kunjung usai dan Jaejoong masih mencoba membujuk Sena.

Sebuah langkah pasti dari Jaejoong, sedikit membuat Sena tersentak dan ia berhasil menarik Sena masuk kedalam dekapan-nya. Younghyun dan Kyuhyun bernafas lega menyaksikan itu dari lantai dasar. Jaejoong yang kala itu masih mengenakan pakaian santai, kaos dan jeans masih mendekap hangat Sena yang bahunya mulai bergetar karena tangis. Ia usap punggung Sena dengan penuh kasih sayang, seakan mengerti apa arti tangis dari Sena.

Ponsel Kyuhyun berdering, sebuah panggilan masuk dari Jaejoong. “Iya hyung… iya baiklah, gomawo.. mian merepotkanmu pagi-pagi begini, hyung… aku tidak tahu lagi siapa yang harus aku hubungi karena Hyunnie sudah panik tadi..” Ia masukkan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya, lantas menoleh ke arah isterinya untuk memberi kabar dari Jaejoong barusan. “Sena sudah bisa di tangani, Jagi…

“Syukurlah… jantungku seperti lepas dari tempatnya tadi..” ucap Younghyun dengan nada lirih nyaris tak terdengar.

“Kau kenapa, Jagi?” Tanya Kyuhyun, ia eratkan rangkulannya di pinggang Younghyun. Younghyun menggeleng lemas. “Lebih baik kita kembali ke ruanganmu sekarang..” Kyuhyun mengangkat tubuh Younghyun dan menggendongnya ke kamar rawat Younghyun, Ia tahu isterinya itu shock dengan kejadian yang baru saja terjadi tadi.

Oppa…” Panggil Younghyun mengeratkan tangannya yang melingkar di leher Kyuhyun.

Hm?” Jawab Kyuhyun tanpa menoleh masih melangkahkan kakinya dengan santai.

“Jangan terlalu cepat jalannya…” Younghyun kembali mengeratkan tubuhnya lalu membenamkan kepalanya di dada Kyuhyun.

“Heh?” Heran Kyuhyun seketika menghentikan langkahnya dan membenarkan posisi Younghyun dalam gendongannya. “Hufff… Tubuhmu semakin berat, Jagi…

Ishhh… Jadi kau menyesal menggendongku?” Kesal Younghyun menatap Kyuhyun.

“Bukannya begitu… “ Ucap Kyuhyun kembali berjalan menyusuri koridor dengan beberapa pasang mata memandangi mereka. “Eh, tidak biasanya kau begitu nyaman berada dalam gendonganku? Apalagi jadi perhatian seperti ini?”

Ssssttt… Oppa berisik” Younghyun kembali membenamkan kepalanya bersandar di dada Kyuhyun, memejamkan mata menikmati kehangatan tubuh suaminya itu.

Tidak lama, mereka sampai di ruang rawat Younghyun. Dengan hati-hati, Kyuhyun membaringkan tubuh Younghyun di atas tempat tidur. Namun saat Kyuhyun ingin menjauh, Younghyun menahan tangannya masih melingkar di leher Kyuhyun. Ia menarik sedikit wajah Kyuhyun mendekat ke wajahnya. Perlahan Younghyun mengecup bibir Kyuhyun, dan Kyuhyun pun membalasnya. Setelah cukup lama bibir mereka bertaut, Kyuhyun terlebih dulu melepasnya lalu tersenyum menatap wajah Younghyun yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya.

“Kau kenapa aneh seperti ini, Jagi?” Heran Kyuhyun menatap wajah isterinya yang memasang raut kecewa.

Oppa, kau tidak lelah membungkuk seperti itu?” Ucap Younghyun lalu berpindah sedikit memberi ruang agar Kyuhyun ikut berbaring bersamanya. Kyuhyun yang tahu keinginan isterinya itu, langsung naik ke atas tempat tidur lalu mendekap tubuh Younghyun.

Aigoo… Isteriku, manja sekali pagi ini….” Ucap Kyuhyun sambil mengelus lembut punggung isterinya.

Oppa, aku bosan di sini… Bisakah kita pulang ke rumah..?” Pinta Younghyun.

“Kau belum pulih benar, sayang…” Kyuhyun membelai lembut rambut isterinya lalu mengecup pucuk kepalanya.

“Atau biarkan aku di rumah sakit, tapi tetap merawat Sena…” Younghyun menatap Kyuhyun sambil jemarinya bermain di dada suaminya. Kyuhyun hanya terdiam, berpikir mengenai permintaan isterinya itu.

Chu~
Younghyun kembali mendaratkan kecupan di bibir Kyuhyun sekilas dan membuat Kyuhyun membelalakan matanya menatap heran sikap isterinya pagi itu.

“Kau semakin pintar membujukku rupanya…” Kyuhyun tersenyum kembali menatap isterinya. “Baiklah… Kita pulang besok, tapi kau harus istirahat total. Urusan rumah tangga, kita bisa meminta bantuan ahjumma yang mengurus, Ottae?”

Gomawo…” Younghyun tersenyum mendengar Kyuhyun menyetujui permintaanya. “Oppa…” Panggil Younghyun manja sambil menyentuhkan jari telunjuknya di bibir Kyuhyun.

Tanpa minta izin terlebih dulu, Kyuhyun sudah kembali melumat bibir Younghyun dengan lembut. Younghyun tersenyum kecil di sela pertemuan bibirnya dengan Kyuhyun. Entah mengapa, Younghyun selalu ingin merasakan bibir suaminya itu.

Eheemm…” Interupsi suara seseorang yang baru masuk ruangan menghentikan kegiatan Younghyun dan Kyuhyun. Kyuhyun menoleh ke arah pintu, dan langsung melepas pelukannya pada Younghyun dan bangkit dari posisinya melihat Lee Teuk tengah tersenyum menatap mereka.

Appa…” Sapa Younghyun tersenyum melihat appa-nya datang menemuinya sepagi itu. Kyuhyun membungkukan tubuhnya memberikan salam hormat pada mertuanya itu.

“Sepertinya, appa mengganggu ya?” Tanya Lee teuk menyeringaikan senyuman menatap Kyuhyun yang nampak kikuk.

Appa ini… Wajar bukan kami melakukannya…?” Protes Younghyun yang membela dirinya dan Kyuhyun. Kyuhyun masih tertunduk dengan wajah memerah.

Appa mengerti, santailah Kyu… Aku senang melihat kemesraan kalian…” Ucap Lee Teuk mendekat pada Younghyun, mengecup kening puterinya itu, kemudian menepuk bahu Kyuhyun sebelum ia duduk di kursi kosong di samping ranjang.

Appa… Eunyoung tidak bersamamu?” Tanya Younghyun karena biasanya Eunyoung yang sudah datang sepagi ini untuk menemuinya.

“Eunyoung datang agak siang, Sungmin akan segera menetap di Korea, jadi Donghae dan Eunyoung sedang menyiapkan keperluan untuk Sungmin…” Jelas Lee Teuk yang sudah terduduk di kursi samping tempat tidur Younghyun.

Jinja? Sungmin oppa menetap di Korea?, berita bagus bukan, oppa?” Younghyun menatap senang Kyuhyun. “Oh,ya… Appa, besok aku sudah boleh pulang…” Younghyun tersenyum senang memberi kabar baik pada appa-nya.

Hmm… Kau pasti membuat penawaran khusus dengan suamimu ya? Ingat Hyunnie… Di rumah-pun kau harus istirahat total!” Ujar Lee teuk sedikit memperingatkan karena tahu sifat puterinya yang tidak bisa diam.

Younghyun mengangguk, dan Kyuhyun-pun ikut meyakinkan Lee Teuk mengenai keputusan Younghyun. Lee teuk yang semula khawatir pada kondisi Younghyun belakangan ini, perlahan menjadi tenang karena melihat Kyuhyun yang sudah dengan baik menjaga puteri kesayangannya itu.

—————^ Untitled ^—————

Younghyun mendudukan dirinya di sofa ruang tengah. Tangannya sedari tadi sibuk membolak-balik buku resep yang ia letakan di atas kedua kakinya. Sebenarnya ini bukanlah kebiasaan Younghyun yang suka melihat-melihat buku resep, karena yeoja ini tak pandai memasak dan ia tak punya waktu banyak untuk menyiapkan makanan apalagi untuk mempelajarinya.

Aissh!! Aku bosan kalau terus seperti ini..” Gumamnya sambil membanting buku tak berdosa itu sembarangan ke atas meja. “Kalau begini lebih baik aku di rumah sakit..” Sambungnya masih dengan intonasi kesal.

Ia rebahkan punggungnya di bahu sofa dan ia edarkan pandangannya ke penjuru tempat itu. Seketika senyum terkembang sempurna di bibirnya dan matanya berbinar senang menatap sebuah telepon yang teronggok manis di samping televisi. Ide briliant kini singgah di otaknya, segera ia beranjak dan mengambil telepon itu kemudian kembali ke tempat duduknya semula.

Tangannya menekan beberapa angka yang sudah ia hafal di luar kepala. “Young-ah… kau sibuk tidak? Aku bosan berada di rumah terus seperti ini.. umm… kita keluar mau tidak?” riang Younghyun. Ia langsung mengutarakan maksud dan tujuannya ia menelpon Eunyoung.

“…”

“Tapi ini sudah dua minggu Young-ah aku tidak menghirup udara luar.. kau tidak tahu, bosannya aku seperti apa?” Cemberut Younghyun.

“…”

“Oh.. Baiklah aku mengerti… kau sedang bersama Sungmin oppa membeli perlengkapan apartemen… umm… iya.. ah tidak, tidak, aku pilih di rumah saja Young-ah… salam untuk Sungmin oppa yaa..”

“…”

“Iya.. annyeong..” Younghyun menghela nafas setelah mengakhiri pembicarannya dengan Eunyoung.

Younghyun masih berdiri terdiam di dekat telepon dan kembali mengedarkan pandangannya ke sekeliling lalu ia terfokus pada buku resep masakan di atas meja. Ia sambar kembali telepon dan kembali menekan angka yang hendak ia hubungi.

“Ah, ku rasa tidak perlu…” Younghyun menghentikan jarinya menekan beberapa angka di telepon lalu kembali meletakan gagang telepon ditempatnya.

Ia kemudian bergegas menuju kamar menganti baju-nya dengan dress selutut berbahan satin putih gading dengan dibalut jaket rajut berwarna soft blue dengan tas tersampir di bahunya. Senyum terus terukir di bibir manisnya sambil melangkahkan kaki menuju halte yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah mendapatkan taksi ia lantas menyebutkan tujuannya.

Mianhae oppa, aku bosan di rumah…” Younghyun memandangi layar ponselnya yang terdapat foto Kyuhyun bersama dirinya, lalu ia mematikan ponselnya.

Tidak sampai 30 menit, taksi yang ditumpangi Younghyun sudah sampai di depan sebuah bangunan yang tidak asing bagi Younghyun. Setelah membayar, Younghyun keluar dari taksi dengan hati-hati lalu memasuki bangunan yang memang sedang sibuk dipercantik dengan beberapa interior. Bangunan yang akan menjadi restoran impiannya itu hampir sesuai dengan apa yang ada dalam bayangannya. Ia pandangi sekeliling ruangan itu, terdiam beberapa saat di depan pintu masuk tanpa peduli pekerja yang sedang keluar masuk membawa beberapa barang.

“Hyunnie…” Sapa Changmin yang heran melihat Younghyun yang sudah berada di restoran tanpa menghubunginya terlebih dulu.

Oppa… “ Younghyun tersenyum saat Changmin menghampirinya.

“Sedang apa kau di sini? Mengapa kau tidak menghubungiku terlebih dulu kalau ingin ke sini? Setidaknya mintalah aku menjemputmu?” Tanya Changmin panjang menatap cemas pada Younghyun.

“Waaahh,, ternyata sudah sejauh ini perkembangannya…” Ucap Younghyun kembali melihat sekeliling tanpa menjawab pertanyaan panjang dari Changmin. Younghyun melirik beberapa sofa dan meja sudah tertata rapi di dekat jendela besar.

Younghyun melangkahkan kakinya menghampiri sudut dekat jendela itu, Changmin menghela nafas mengingat janjinya pada Kyuhyun untuk melarang Younghyun ke restoran.

Oppa, bagaimana perkembangan baby corner, mmm… Apa kau sudah mendapatkan beberapa karpet halus untuk sudut itu? Ah, iya, akan lebih baik kita menyediakan arena bermain kecil untuk balita…” Ujar Younghyun bersemangat saat teringat rencananya untuk salah satu sudut ruangan.

“Sudah 45 persen, beberapa barang sudah ku temukan… As your wish, owner,,” ucap Changmin.

Great oppa, aku mau lihat.. omo!! Oppa… Sshhh…” Younghyun merundukan sedikit tubuhnya dan memegang perutnya. Wajahnya menunjukan raut meringis kesakitan. Changmin segera berlari ke arah Younghyun dan membawanya ke sofa terdekat.

“Hyunnie… Gwaenchana?” Tanya Changmin menatap cemas Younghyun yang masih meringis kesakitan.

Sssshhh… Bayiku bergerak kasar lagi…” Lirih Younghyun. Changmin kemudian membimbing Younghyun untuk berbaring di sofa.

“Apa yang harus aku lakukan?” Batin Changmin sambil berjalan mondar-mandir di hadapan Younghyun yang masih meringis kesakitan. Lalu ia meraih ponselnya menekan beberapa angka.

“Tidak perlu beritahu Kyuhyun oppa… Ia bisa marah kalau tahu aku di sini…ssshhh…” Younghyun berucap lirih sambil terus mengelus perutnya.

Mwo? Jadi, Kyuhyun tidak tahu kau ke sini?” Kaget Changmin sedikit menaikan nada bicaranya. Dan Younghyun hanya mengangguk lemah.

“Han!!” Changmin berseru memanggil seorang yang sudah lama ia percaya menjadi asistennya.

Ne~” jawab Han yang dengan segera menghampiri.

“Apa yang harus ku lakukan untuk menenangkan wanita hamil yang sedang mengalami kontraksi?” Tanya Changmin panik. Jujur ia masih bingung membuat Younghyun tenang, padahal sebelumnya ia pernah berada di dekat Younghyun waktu terakhir kali mengalami kontraksi, namun Eunyoung yang menenangkan Younghyun.

“Cukup berikan minum air hangat dan sesuatu yang menenangkan sambil terus mengusap perutnya dan mengubah posisi sang ibu, karena yang saya tahu….”

“Oke, carikan air hangat, kalau perlu kau bawakan apapun yang diperlukan… Palliiii!!” Changmin menghentikan penjelasan Han lalu menyuruhnya segera pergi mencari yang ia minta.

“Hyunnie.. Apa masih sakit?” Changmin mengangkat tubuh Younghyun lalu ia tahan leher dan bahu Younghyun dengan lengan kirinya serta membiarkan punggung Younghyun berada di atas pahanya.

Baby… Bisakan kau bersahabat dengan omma kali ini, sayang?” Younghyun masih mencoba mengelus lembut perutnya sambil sesekali mengigit bibir bawahnya menahan sakit akibat pergerakan bayinya.

Changmin mulai ikut menyentuh perut Younghyun lembut dan perlahan mengelusnya. Ada sedikit keterkejutan saat ia merasakan sesuatu yang bergerak di dalam perut Younghyun. Younghyun secara tidak sadar membenamkan wajahnya di dada Changmin berusaha menahan sakit yang ia rasa.

Baby… Tenanglah sedikit, kasihan omma…” Ucapan Changmin mengalir begitu saja seakan ia berkomunikasi dengan bayi Younghyun saat ia mulai mengelus lembut perut Younghyun.

Tidak lama Han datang dengan membawa cokelat hangat dan segelas air hangat yang ia beli dari cafe di seberang restoran. Changmin membantu Younghyun untuk meminum cokelat yang dibawa Han. Dan perlahan Younghyun mulai tenang walau pergerakan bayinya masih terasa. Changmin baru mengingat kekuatan cokelat yang dapat menenangkan.

Hhhh~,, baby… Kau membuat omma lelah…” Ucap Younghyun sedikit lega merasakan pergerakan bayinya yang mulai tenang.

“Ya Tuhan… Bayi-mu memang senang sekali mengejutkan semua orang.” Changmin masih mengelus perut Younghyun yang masih berada di dekapannya.

Oppa… Mianhae…” Ucap Younghyun yang masih mengatur nafasnya.

Gwaenchana, Jagiya..” balas Changmin sambil menerawang menatap perut Younghyun dan masih terus mengusapnya. “Apa masih sakit?” Kini Changmin menatap Younghyun yang juga sedang menatapnya. “hei, kenapa kau diam seperti itu.?”

“Oppa.. kau tadi memanggilku apa?” Younghyun mencoba bangkit dari posisi tidurannya, ia putar tubuhnya untuk menatap Changmin. Changmin seketika sadar dengan kata yang baru saja meluncur manis dari mulutnya.

Mianhae, Hyunnie… bukan maksud aku mengatakan itu… ya aku tidak sengaja..” Gumam Changmin menunduk, tak berani menatap mata Younghyun.

Oppa, tolong lihat aku…” Younghyun mengangkat wajah Changmin agar ia bisa melihat matanya. “Oppa apa kau masih mempunyai rasa yang sama padaku.? Jawab yang jujur Oppa..” Tatap Younghyun. Walau tubuhnya masih lemah, tapi tatapan matanya tak memperlihatkan itu.

“Iya, aku masih mempunyai perasaan sama seperti dulu… seperti saat kita masih bersama dan rasa itu tak pernah hilang sampai aku kembali bertemu denganmu…” lirih Changmin, kembali tertunduk memainkan jemarinya.

Oppa, itu masa lalu… sekarang aku sudah…” Ucapan Younghyun terpotong karena sesuatu yang hangat menyentuh perutnya dan membelainya lembut.

“Berkeluarga… dan di sini ada bayi buah cinta kalian berdua…” sela Changmin menghentikan ucapan Younghyun. “aku egois meninggalkanmu dulu tanpa pamit… aku bukanlah namja yang baik, aku ingin menebus semua dosaku saat aku kembali ke sini… akan tetapi…” Changmin menjeda ucapannya sebelum ia kembali meneruskannya. “itu tidak akan mungkin lagi, kau bukan milikku lagi, Jagiya.. boleh aku panggil seperti itu untuk hari ini saja..”

Oppa..” panggil Younghyun seakan ingin menyadarkan Changmin yang masih saja terus berkata panjang. “Oppa jangan bersikap seperti ini… aku tidak marah padamu jadi kau tidak perlu menebus dosa apapun..” Younghyun memegang tangan Changmin yang masih berada di atas perutnya.

“Tapi Jagi, aku masih mencintaimu… sama seperti dulu aku masih sangat mencintaimu…” Tangan Changmin yang bebas meraih tangan Younghyun yang berada di atasnya, menggenggamnya kemudian ia letakkan di depan dadanya. “Hati ini tak pernah bohong..”

Oppa, tolong jangan bersikap seperti ini… aku sudah ada yang memiliki sekarang… jadi tolong jangan bersikap seperti ini…” Younghyun mulai menintikkan air matanya. Ia tak ingin terlihat rapuh seperti ini, memang dulu ia sempat menyesali sikap Changmin. Namun ia sadar, sekarang sudah ada Kyuhyun yang mencintainya dan sebaliknya ia juga sangat mencintai Kyuhyun.

Seakan kembali ke dunia nyata, Changmin sedikit tersentak. Ia ulurkan tangannya untuk menghapus air mata yang membasahi pipi Younghyun. Pandangan matanya-pun berubah hangat, tak lagi bermata gelisah seakan ia menanggung dosa yang sungguh berat. “Jangan menangis, Hyunnie… yeoja cantik dan kuat sepertimu tak pantas menangis seperti ini… mianhae aku kembali mengingatkanmu tentang kita dulu…”

Younghyun mengulum senyum, saat ia mendengar panggilan normal untuknya. Yah seperti yang lain, ‘Hyunnie’ adalah sapaan dari orang-orang terdekatnya. “Gwaenchana oppa… aku menangis karena bahagia… kau masih sama seperti dulu, tidak berubah walau kita tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama… kita bisa mulai kembali hubungan kita dari awal oppa..” Ucap Younghyun masih tetap terseyum pada Changmin. “Sebagai sahabat..”

Aigoo!! kau sekarang sudah semakin dewasa, di samping wajahmu yang tambah cantik dan manis ini…” Changmin membelai wajah Younghyun. “Mianhae telah meninggalkanmu saat itu…”

Gwaenchana… umm… oppa apa boleh aku mengetahui alasan kau pergi saat itu.. aku dengar kau pergi ke Amerika dan melanjutkan study-mu di sana…” Sebenarnya Younghyun tidak ingin mengingat masa-masa itu lagi, tapi hatinya tergerak untuk mengatakan itu, sudah sekian tahun lamanya ia belum mendapat jawaban yang pasti mengenai kepergian Changmin.

“Kau tahu kan seluruh keluargaku dokter termasuk appa dan omma-ku?” Younghyun mengangguk mengiyakan. “cita-cita ku adalah menjadi seorang arsitek bukan dokter… waktu itu aku sudah mengambil keputusan ini dengan masak… dan sekarang impianku tercapai, dan aku telah buktikan kalau aku bisa dengan jalan yang aku ambil.. Namun sepertinya itu belum cukup untuk meluluhkan keluargaku terutama kakek… dan sekembalinya aku ke Seoul aku ingin segera memantapkan hatiku untuk melamarmu…” Parau Changmin. Ia bercerita sambil terus menunduk kebawah dan memainkan jari-jarinya gelisah.

Younghyun memandang miris namja jangkung di hadapannya itu dengan mata berkaca-kaca. Se-ingin itu kah ia meyakinkan keluarganya yang tak menyetujui jalan yang ia ambil. Sebesar itu kah cintanya pada dirinya, dan semenyesal itukah ia meninggalkan dirinya saat itu tanpa pesan dan salam perpisahan. Ia genggam tangan Changmin erat, dan ia condongkan tubuhnya ke depan, mendekap namja yang lebih besar dari tubuhnya itu ke dalam kehangatan.

Changmin memejamkan matanya, mencoba menahan tangis. Namja tidak boleh lemah apa lagi di hadapan seorang yeoja, pikirnya. “Mianhae, Hyunnie… hanya kata itu yang aku ingin ucap terus menerus kepadamu selain kata saranghae…” gumamnya. Ia benamkan wajahnya di bahu Younghyun.

Oppa… Aku yakin nantinya kau akan mendapatkan yeoja yang lebih baik dari aku… mungkin ini memang bukan jalan kita berdua… mianhae saat itu aku tak menunggumu..” Bisik Younghyun lembut di telinga Changmin. Perlahan Younghyun kembali menitikkan air matanya.

Ssssttt… kenapa kau menangis lagi, Hyunnie… kau tak salah dalam hal ini…” Changmin menghapus jejak air mata yang kembali membasahi pipi Younghyun. “hhhh~… biasanya Jae hyung yang menasehatiku seperti ini… tiba-tiba aku sangat merindukannya, apa yang ia lakukan di Amerika ya saat ini..” ucap Changmin mengalihkan topik pembicaraan.

“apa? Jae oppa ke Amerika?” Heran Younghyun, setengah menaikan intonasinya walau suaranya masih terdengar parau.

“Iya… tepat di malam saat kita terakhir bertemu, aku berselisih paham dengannya… Jae hyung pergi dan ia bilang dia akan kembali ke Amerika… Bodoh sekali aku waktu itu, mengungkit-ungkit soal yeoja itu di hadapannya…” helaan nafas Changmin memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar menyesal.

Yeoja? Oppa… apa Jae oppa punya yeoja? Aku belum pernah melihatnya ataupun mendengar Jae oppa memiliki seorang kekasih..” kaget Younghyun.

“Iya… seorang yeoja yang sangat ia cintai…” lagi-lagi Changmin menghela nafasnya. “Entah apa yang merasuki pikiranku saat itu, aku iri karena kakek selalu saja memperhatikannya… aku juga ingin di perhatikan oleh beliau, aku juga ingin di manja seperti ia memanjakan Jae hyung… selama ini kakek tidak pernah menganggapku ada..”

Younghyun mengerti alasan dari arah pembicaraan Changmin yang berselisih dengan Jaejoong malam itu. Ia sudah mengetahui tentang hubungannya dengan keluarganya serta kakeknya. “Oppa, mungkin beliau punya alasan..” Hibur Younghyun menggenggam tangan Changmin erat. “Oiya.. mengapa kau tidak menghubungi Jaejoong oppa saja..”

“Aku juga inginnya seperti itu… tapi… aakkkh….. aku merasa bersalah padanya dan ia kini sudah berada di Amerika… aku sudah tidak punya kesempatan..” frustasi Changmin seraya mengacak-acak rambutnya. Younghyun tersenyum melihat sikap Changmin yang tidak pernah berubah sejak dulu kalau ia sedang kesal ataupun gelisah.

Oppa, kau masih mempunyai kesempatan… Jae oppa masih berada di rumah sakit, kalau kau mau kau bisa datang ke rumah sakit untuk menemuinya.. perbaikilah hubungan kalian sebelum Jae oppa benar-benar pergi ke Amerika…” ucapan Younghyun itu sukses membuat Changmin membelalakan matanya tak percaya.

“Kau bilang Jae hyung masih di rumah sakit? Aiish awas saja kau hyung! Membuatku gelisah di sini dan kau belum meninggalkan Korea..” Dengus Changmin kesal sekaligus lega. Younghyun hanya terkikik geli mendengar ucapan Changmin yang lebih pada orang kesal dari pada gelisah.

“Maaf Tuan! Anda tidak boleh masuk… Iya saya minta maaf, namun anda tetap tidak boleh masuk ke dalam.. sesuai perintah atasan saya…” Suara ribut dari luar terdengar sampai telinga Younghyun dan Changmin.

“Tapi saya juga Owner di sini..” Sahut namja satunya. Ia menerjang masuk namun namja yang diketahui bernama Han itu menghalanginya.

“Biarkan dia masuk, Han… dia juga Owner di sini..” ucap Changmin menghampiri Han. Kyuhyun menyeringai puas menatap Han atas kemenangannya.

“Di mana, Hyunnie?” Tanya Kyuhyun langsung melewati Changmin, tidak menyapa namja yang baru saja menolongnya itu.

Oppa.. Kau kenapa ada di sini?” takut-takut Younghyun melihat Kyuhyun berjalan ke arahnya tanpa menjawab pertanyaannya.

“Seharusnya aku yang bertanya, mengapa kau ada di sini?” marah Kyuhyun. “Kau Changmin! Kenapa tak memberitahuku kalau isteriku ke sini.. kau lupa dengan perjanjian kita?” Kyuhyun menaikkan intonasinya pada Changmin.

“Itu, aku bisa jelaskan pada…” Changmin menghentikan ucapannya.

“Aku yang salah, oppa… Aku tidak membiarkan Changmin oppa melaporkan kedatanganku padamu..” tatap Younghyun pada Kyuhyun.

“Tapi Changmin-ah kau bisa memberitahu-ku tanpa persetujuan Hyunnie..” Sanggah Kyuhyun.

ssshhh.. oppa,… baby tenanglah…” Raut wajah Younghyun berubah seketika seraya mengusap perutnya kembali. Kyuhyun dan Changmin segera menghentikan perdebatan mereka. Dengan wajah panik mereka mendekati Younghyun.

“Apa sakit lagi, Hyunnie?” Tanya Changmin panik. Younghyun menganggukkan kepalanya.

Mwo? Kau sakit lagi? Jagi… apa tadi kau mengalami kontraksi seperti ini…? Aissh Changmin-ssi!!” Kilat Kyuhyun menatap Changmin.

sssshhh,, oppa jangan marah lagi… Baby takut…” Kyuhyun menoleh pada Younghyun yang kini menggenggam tangannya erat. Ia usap perut Younghyun lembut. “oppa jangan marah lagi..” Kyuhyun mengangguk menyetujui permintaan Younghyun. “janji?”

“Iya aku janji, Jagi… masih sakit kah??” Kyuhyun tak menghilangkan rasa cemasnya pada Younghyun.

Oppa, baby minta dicium…” tanpa banyak tanya lagi Kyuhyun segera mengecup perut Younghyun seakan ia mencium baby-nya. “hahahha… oppa, aku hanya bercanda..” Younghyun tersenyum puas melihat Kyuhyun menuruti semua kemauannya. “Hei oppa tadi sudah janji kan padaku..!!” potong Younghyun cepat sebelum Kyuhyun membuka suaranya. Changmin-pun ikut tertawa melihat tingkah Younghyun yang mengerjai Kyuhyun.

“Ayo kita pulang… kau bisa jalan sendiri kan?” Younghyun menggeleng, raut wajahnya mengeras, dan ia mengigit bibir bawahnya. “Jangan bercanda lagi, Jagi..” santai Kyuhyun, membantu Younghyun berdiri.

ssshh… oppa kali ini aku tidak bercanda… baby bergerak kasar lagi… ssshh.. oppa..” Lemas Younghyun. Kyuhyun segera mengangkat tubuh Younghyun kedalam gendongannya. Setelah pamit pada Changmin, ia segera membawa Younghyun meninggalkan lokasi restoran itu dan Changmin yang masih menatap punggung Kyuhyun dengan cemas.

—————^ Untitled ^—————

Kyuhyun fokus mengemudikan mobilnya sambil sesekali melirik ke arah Younghyun yang masih terlihat lelah di sampingnya. Sesekali ia menghela nafas karena mengingat kelakuan istrinya itu hari ini. Hari itu, Kyuhyun memutuskan untuk pulang sebentar setelah mendapat telfon dari Eunyoung kalau Younghyun merasa bosan. Sebelumnya, Kyuhyun berniat mengajak istrinya itu untuk makan siang bersama di luar karena jadwal-nya yang agak senggangg pada siang hari. Namun ia terkejut setelah sampai di rumah tidak mendapati Younghyun. Beruntung, ia menemukan Younghyun di restoran, meskipun kondisinya kembali menurun karena lelah akibat kontraksi yang kembali datang, dan ia bersyukur Younghyun tidak separah waktu itu.

Jagi…” panggil Kyuhyun tanpa menoleh dan masih fokus dengan kemudinya.

Hm?” jawab Younghyun singkat.

“Apa baby masih bergerak kasar di dalam sana?” tanya Kyuhyun melirik sekilas pada Younghyun yang memejamkan mata dan masih mengelus lembut perutnya. “Sudah ku bilang, jangan keluar rumah sendiri… kondisimu belum begitu baik, kau kan sudah janji padaku untuk istirahat” ucap Kyuhyun panjang dan sontak Younghyun menoleh kesal padanya.

“Kau tahu betapa bosannya aku di rumah, oppa…? Eunyoung sibuk, aku bingung harus melakukan apa di rumah, Jung ahjumma juga sudah pulang…” Younghyun sedikit menaikan nada bicaranya tanpa membuang tatapan kesal pada Kyuhyun.

“Kau bisa menelfonku, sayang… aku akan pulang ke rumah sebentar sampai Eunyoung atau appa datang  menemanimu…” Kyuhyun berusaha membuat nada bicaranya tidak menyalahkan Younghyun. “Kau tahu, kenapa aku mencarimu? Aku mendapat telfon dari Eunyoung kalau kau bosan, jadi aku memutuskan untuk mengajakmu makan siang di luar, dan kenapa ponselmu tidak aktif?” lanjut Kyuhyun panjang dan membuat Younghyun terdiam sesaat.

Mianhae, oppa… tadi aku mau menelfonmu, tapi takut mengganggumu… jadi aku memutuskan untuk mengunjungi restoran tanpa menghubungimu terlebih dulu dan mematikan ponselku… Mianhae…” Younghyun menunduk menyesali sikapnya yang ternyata sudah membuat suaminya marah karena khawatir padanya.

Gwaenchana,, lain kali tidak akan ku maafkan kalau kau pergi tanpa memberitahuku terlebih dulu, arra?” Kyuhyun kembali menekankan ucapannya dan Younghyun hanya mengangguk bersalah atas sikapnya.

“Tadi aku sudah menghubungi Eunyoung dan kau akan ku antarkan ke rumah Eunyoung, agar kau tidak merasa bosan menungguku pulang… kebetulan sore ini aku ada jadwal operasi jadi kemungkinan pulang agak malam… Tidak apa kan?” tanya Kyuhyun menoleh sebentar ke arah Younghyun.

“Tidak apa, lagipula di rumah Eunyoung ada appa… aku sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama appa…” riang Younghyun menoleh cepat pada Kyuhyun menyetujui usul suaminya itu.

Tidak beberapa lama, mobil Kyuhyun sudah berada di depan rumah Eunyoung. Dengan sigap Kyuhyun segera turun dari mobil untuk membukakan pintu dan membantu Younghyun keluar dari mobil dengan hati-hati.

Jagi… aku hanya mengantarmu sampai di sini ya? Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk operasi nanti…” ucap Kyuhyun. “Sampaikan salamku pada appa dan Eunyoung… kalau operasi berjalan baik, aku akan pulang pada waktu makan malam bersama Donghae… Istirahatlah.. kasihan baby…” Kyuhyun mengecup kening Younghyun sebelum berbalik masuk ke mobil.

Oppa… tunggu…” cegah Younghyun saat Kyuhyun hendak membalikan tubuhnya. Younghyun perlahan merapatkan tubuhnya lalu mendaratkan kecupan lembut di bibir Kyuhyun sekilas. “Jangan terlalu mengkhawatirkanku… Semangat, appa!! Semoga operasinya berhasil” Younghyun tersenyum sambil mengepalkan kedua tanganya untuk menyemangati Kyuhyun.

Ne~… Gomawo…” Kyuhyun membelai lembut pipi Younghyun lalu kemudian masuk kembali ke dalam mobil.

Selepas mobil Kyuhyun meninggalkan rumah Eunyoung, Younghyun melangkahkan kaki dengan ringan menuju pintu. Tubuhnya masih lelah, namun tidak mengurangi senyumnya karena bahagia akan menghabiskan waktu dengan appa dan Eunyoung. Setidaknya ia tidak merasa bosan lagi saat menunggu Kyuhyun pulang.

Belum sempat Younghyun menekan bel, Lee Teuk sudah membukakan pintu untuknya dan menyambutnya dengan senyuman.
“Hyunnie… Kau tidak apa-apa sayang? Tadi Kyuhyun cemas mencarimu, karena kau pergi keluar rumah tanpa bilang padanya?…. hhhhh~ kau ini selalu saja seperti itu, ingat sayang, kau sedang hamil dan…” Ucapan Lee teuk berhenti saat melihat perubahan raut wajah Younghyun. Ia mengerti puterinya itu tidak suka saat ia mulai mengucapkan nasihat panjang.

Appa…” Younghyun seketika memeluk Lee Teuk. “Aku merindukanmu… tapi tidak dengan kecerewetanmu itu… Baru saja aku sampai, apa appa hanya menyambutku dengan nasihat panjang seperti  itu?” manja Younghyun mengeratkan rangkulannya pada appa-nya.

Hahaha… mianhae… appa hanya mengkhawatirkanmu , sayang…” ucap Lee Teuk sambil membawa Younghyun untuk masuk ke dalam.

Appa, Eunyoung di mana? Apa ia sudah pulang sehabis mengantar Sungmin oppa tadi?” tanya Younghyun mengalihkan perhatian dan kecemasan Lee teuk terhadapnya.

“Sudah… tidak lama sebelum kau sampai, ia sedang menyiapkan keperluan untuk memasak makan malam kita nanti…” jawab Lee Teuk sambil membimbing Younghyun untuk duduk di sofa ruang tengah. “Kau tahu, Hyunnie… appa sangat senang hari ini bisa makan malam bersama kedua puteri appa yang cantik ini…” gemas Lee Teuk mengusap lembut surai rambut Younghyun. Younghyun ikut tersenyum melihat wajah bahagia appa-nya yang juga ia rasakan hari itu.

mmm… baiklah… sepertinya aku akan membantu Eunyoung di dapur… Appa duduk tenang di sini, okey?” Bangkit Younghyun dari duduknya diikuti tatapan cemas dari Lee Teuk. “Jangan pasang wajah khawatir sepeti itu, appa… aku tidak suka..” Younghyun merajuk appa-nya itu dengan mengguncang-guncangkan lengannya pelan.

“Lebih baik kau di sini saja, sayang… biar appa yang membantu Eunyoung…” Lee Teuk tetap tersenyum melihat sikap puterinya yang sedikit manja itu.

Appa..” Rajuk Younghyun lagi. Lee Teuk hanya menghela nafas panjang. “Kedua puterimu akan memasakkan makanan yang spesial untuk appa-nya yang hebat ini..” Sambung Younghyun sambil menyunggingkan senyumnya.

Tanpa menunggu jawaban dari Lee Teuk, Younghyun segera bergegas menuju dapur. Dilihatnya Eunyoung tengah memotong bawang Bombay dengan seriusnya. Ia langsung memakai apron yang tersampir rapi di dekat pintu masuk dapur. “Young-ah apa bantu kau,, apa yang harus aku lakukan..” ucap Younghyun tiba-tiba sedikit mengagetkan Eunyoung.

Omo! Kau datang-datang mengagetkanku, Hyunnie..” Eunyoung mengelus dadanya, sedangkan Younghyun hanya tertawa tertahan sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya. “kau mau membantu? Lebih baik kau istirahat…”

hhhh~ kenapa semua orang menyuruhku istirahat, aku tidak habis menempuh perjalanan jauh..” Younghyun mendengus kesal. “aku sudah izin dengan appa..” Younghyun melirik Lee Teuk yang sudah duduk manis di meja makan yang letaknya tidak jauh dari mereka. “Apa yg harus aku lakukan?” Tanya Younghyun lagi.

“Baiklah kalau itu yang kau inginkan… Mmm… Malam ini kita akan membuat sup, steam ikan, bulgogi dan japcha.. Bisa kau kupas beberapa sayuran untuk sup dan japcha?” Dengan arahan dari Eunyoung Younghyun membantu menyiapkan makan malam, meskipun sepertinya Eunyoung yang lebih banyak mengambil alih mengingat kondisi Younghyun yang mudah lelah.

Lee Teuk tersenyum melihat kedua puterinya yang tengah asik memasak. Lalu ia memutuskan untuk mendekat dan sedikit membantu mereka. Appa dan kedua puterinya itu seketika larut dalam suasana hangat layaknya keluarga di dapur. Senyuman terus terukir di bibir Lee Teuk. Kini ia mulai membayangkan betapa bahagianya ia saat cucu-cucunya lahir di waktu yang hampir bersamaan.

Setelah beberapa jam berkutat dengan panci, kompor dan beberapa bahan masakan, akhirnya mereka selesai menyiapkan makan untuk makan malam. Jam di dinding masih menunjukan pukul 6 sore, Kyuhyun sebelumnya menelfon dan mengabarkan kalau operasinya berjalan dengan lancar dan cepat sehingga ia bisa pulang lebih cepat malam itu. Kemungkinan Donghae dan Kyuhyun akan sampai di rumah sekitar 45 menit lagi. Sambil menunggu, Lee Teuk bersama dua puterinya itu duduk santai di sofa sambil menonton televisi.

“Young-ah… Kemarin appa dengar kau melakukan USG lagi? Apa jenis kelamin cucu ku ini? Bagaimana keadaannya?” Tanya Lee teuk mengelus perut Eunyoung.

Namja… Ia sehat dan berkembang dengan baik… Aku tidak sabar menantinya hadir di dunia” Eunyoung tersenyum menatap perutnya sambil mengelusnya lembut.

“Hyunnie… Bagaimana dengan dua cucuku yang ini? Seperti mendapat bonus, aku akan mempunyai tiga orang cucu sekaligus…” Sumringah Lee Teuk kini bergantian mengelus perut Younghyun.

“Aku belum mau USG lagi… Aku ingin menebak-nebak jenis kelamin anakku nanti…  Mmm… Tapi dulu waktu umurnya 4 bulan, aku sempat memeriksakannya, salah satunya namja, dan kemungkinan yang satunya lagi yeoja…” Younghyun menyipitkan mata seraya tersenyum memegang perutnya.

Obrolan appa dan kedua puterinya itu berlangsung hangat. Kedua yeoja itu merasa sangat nyaman dengan sosok appa yang penuh dengan kasih sayang seperti Lee Teuk. Meskipun Eunyoung belum lama menjadi bagian dari keluarga ini, namun Lee Teuk selalu menganggapnya sebagai puteri kandungnya tanpa membedakan dengan Younghyun. Raut bahagia terus terpancar di wajah ketiganya malam itu.

Perbincangan Lee Teuk, Younghyun dan Eunyoung terhenti saat terdengar suara mobil terparkir di depan rumah. Sudah pasti itu adalah mobil Donghae dan Kyuhyun yang baru sampai. Dugaan mereka benar, suara bel rumah berbunyi, Eunyoung yang bangkit lebih dulu bersiap membukakan pintu untuk Donghae dan Kyuhyun.

Welcome home…” Sambut Eunyoung di depan pintu sambil tersenyum pada Donghae dan Kyuhyun.

I miss you…!” Ucap Donghae lalu mengecup bibir Eunyoung setelah ia melepaskan sepatunya. Eunyoung tersenyum kecil lalu mencubit pipi suaminya itu dengan gemas. Kyuhyun-pun langsung masuk menghampiri Younghyun dan Lee Teuk yang berada di ruang tengah.

“Waaah,, sepertinya aku mencium harum masakan yang sangat lezat di meja makan…” Ucap Kyuhyun setelah mengecup pipi kanan Younghyun dan memberi salam pada Lee Teuk.

“Aku dan Hyunnie yang masak.. Mmm… Ditambah cinta dan kasih sayang appa di dalamnya,, dan aku yakin pasti lezat..” bangga Eunyoung saat sambil berjalan melewati ruang tengah yang hendak menuju kamar dengan Donghae di sampingnya.

Sesampainya di kamar, Eunyoung langsung menuju lemari pakaian dan memilih pakaian ganti untuk Donghae. Donghae pun langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur mereka.

“Kau mau langsung mandi atau hanya ganti pakaian saja, oppa?” Tanya Eunyoung masih memilih kaus dan celana rumah untuk Donghae.

Hhhhh~ sepertinya aku lelah sekali hari ini…” Donghae menghela nafas sambil memejamkan matanya tanpa menjawab pertanyaan Eunyoung. Eunyoung menoleh, dan mendekati Donghae dengan tatapan cemas.

“Kau lelah, oppa? Ada sesuatu yang kau rasakan hari ini? Apa kau mual lagi tadi?” Tanya Eunyoung panjang sambil memegang perut Donghae. Ia terlalu khawatir Donghae merasakan efek kemoterapi dan beberapa obat yang bekerja di tubuh suaminya itu.

“Sepertinya aku merasa pusing… Entah…. sejak tadi aku merasakannya…” Eunyoung kembali mendekat dan terduduk di samping tubuh Donghae. Eunyoung memeriksa suhu tubuh Donghae dengan meletakan punggung tangannya di kening suaminya.

Donghae dengan tiba-tiba menarik tangan Eunyoung dan meraih wajah istrinya itu dengan kedua tangannya. Di kecupnya bibir Eunyoung cukup lama. Eunyoung yang terkejut membulatkan matanya menatap Donghae yang terpejam menikmati pertemuan bibir mereka. Lalu Eunyoung berusaha bangkit dan melepaskan bibirnya dari serangan bibir Donghae.

Oppa… Perutku… Kau bisa menyakiti baby…” Keluh Eunyoung pada Donghae yang berwajah kecewa.

Ck… Baiklah… Kalau begitu, berbaringlah…” Donghae meraih tubuh Eunyoung untuk berbaring di sampingnya lalu mendekapnya.

Oppa… Kita belum makan malam… Appa, Hyunnie dan Kyuhyun oppa pasti sudah menunggu…” Eunyoung memainkan jemarinya di dada bidang Donghae sambil terus merasakan kehangatan yang Donghae berikan padanya.

“15 menit… Tidak akan lama, bukan? Biarkan aku memelukmu seperti ini….” Ucap Donghae mengeratkan dekapannya tanpa berusaha menekan perut Eunyoung.

“Itu terlalu lama, sayang…. 10 menit?” Eunyoung meregangkan pelukan Donghae dan menatap suaminya itu.

“15 menit… Mereka tidak akan menunggu lama…” Bujuk Donghae kembali meyakinkan Eunyoung.

“10 menit…. Tidak lebih… Okey?” Eunyoung menggeleng menatap pasti mata Donghae.

Okey,, 10 menit….” Donghae tersenyum mengelus pipi Eunyoung dengan lembut sambil balas menatap Eunyoung.

Donghae kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Eunyoung sambil memandang bibir istrinya itu. Perlahan ia lekatkan bibirnya di bibir Eunyoung. Kecupan lembut ia berikan di bibir manis Eunyoung, namun perlahan ia melumat bibir istrinya itu dan berusaha membuat Eunyoung membalas ciumannya. Sepuluh menit berlalu, Eunyoung melepaskan bibirnya yang habis dijamah oleh bibir Donghae.

“10 menit sudah hab…..” Belum selesai Eunyoung berucap, Donghae kembali mendaratkan bibirnya di bibir manis Eunyoung. Eunyoung selalu takluk dengan lumatan bibir Donghae, ia kini mulai membalas ciuman Donghae. Hampir 15 menit berlalu, Donghae dan Eunyoung masih bergelung di tempat tidur dan Donghae masih menikmati bibir manis istrinya, tangannya mulai menjamah bagian lain tubuh Eunyoung. Keduanya larut dalam aktivitasnya hingga….

Tok… Tok…
“Donghae-ya… Eunyoung-ah… Makanannya hampir dingin, apa sesuatu terjadi di dalam? Kalian tidak apa-apa?” Suara cemas Lee Teuk menghentikan aktivitas Donghae dan Eunyoung.

Ne~ appa, tidak ada apa-apa, sebentar lagi kami menyusul…” Eunyoung bangkit dari posisinya menjawab kecemasan Lee teuk.

“Baiklah… Kami menunggu kalian…” Ucap Lee teuk kembali.

Eunyoung turun dari tempat tidur merapikan sedikit bajunya yang sedikit kusut. Sedangkan Donghae menopang kepalanya dengan tangannya dan belum bangkit dari posisinya.

“10 menit tidak cukup bukan, Ny. Lee?” Tanya Donghae mengerlingkan sebelah matanya pada Eunyoung.

“Cepat ganti pakaianmu, oppa… Mereka menunggu..” Eunyoung menyerahkan pakaian ganti yang tadi sudah ia siapkan. Wajahnya bersemu merah mengingat waktu 10 menit yang berlanjut hingga hampir setengah jam mereka berada di kamar.

Donghae dan Eunyoung keluar dari kamar dengan senyuman yang masih terus terukir di wajah mereka. Younghyun, Kyuhyun dan Leeteuk sudah terlebih dulu duduk manis di meja makan menatap sepasang suami istri itu dengan heran. Donghae dengan senang hati menarik bangku dan membantu Eunyoung untuk duduk.

“Wah, wajah kalian mengapa seperti habis mendapat lotere begitu?” tanya Lee teuk.

“Sepertinya aku tahu alasannya…”ucap Kyuhyun masih menyipitkan pandangannya menatap penuh analisa. “Kesempatan dalam kesempitan…” Kyuhyun bergumam namun masih terdengar oleh Younghyun yang berada di sebelahnya.

Oppa… kau usil sekali sih…?” cubitan kecil mendarat di pinggang Kyuhyun dan membuatnya meringis.

Jagi…” rengek Kyuhyun tidak terima akan cubitan yang diberikan oleh istrinya itu.

“Sudah… kalian tadi bilang sudah lapar, mari kita mulai makan malam…” ujar Lee teuk. Donghae berbinar menatap makanan yang tersedia di meja, namun tidak dengan Kyuhyun.

Jagi… ini kenapa di setiap makanannya pasti ada sayurnya??” heran Kyuhyun karena sayur adalah salah satu hal yang tidak ia suka.

“Aku yang menambahkannya… terlihat bagus bukan, warna hijau paprika dan merah wortel dipadukan dengan daging tumis… terlihat lezat…” Younghyun menuangkan daging tumis beserta dengan paprika dan wortel yang membuat Kyuhyun mengerutkan keningnya.

Jagi… sejak kapan kau jadi suka sayur?” heran Kyuhyun. Younghyun yang ditanya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Anni… aku mau oppa yang memakannya untukku…” jawab Younghyun santai dan sukses membuat Kyuhyun membulatkan matanya.

Mwo? Kenapa aku, Jagi?” Kyuhyun bergidik ngeri melihat Younghyun yang sudah siap menyuapkan wortel dan paprika padanya. “Jagiiii…”rajuk Kyuhyun menatap memohon pada Younghyun agar memikirkan kembali permintaannya.

“Hyunnie… Kau terlalu memaksakan, sayang…” Lee Teuk yang mengerti Kyuhyun minta ‘diselamatkan’ berusaha membujuk Younghyun untuk membatalkan permintaannya.

“Baiklah… kalau begitu, aku tidak jadi makan…” Younghyun sedikit kesal dengan melepaskan sendok di tangannya sedikit kasar lalu memasang wajah kecewa sambil mengelus perutnya.

“Hyunnie… jangan seperti itu…” bujuk Eunyoung.

“Kyu… permintaan baby, kau ini tidak peka sekali sih…” bisik Donghae. Kyuhyun-pun menelan air liurnya mencoba menuruti permintaan Younghyun.

“Oke… Arrasso… kau yang suapi aku ya, Jagi…” ucap Kyuhyun setelah cukup lama berpikir. Younghyun tersenyum senang meraih sendoknya kembali dan bersiap menyuapkan wortel dan paprika ke mulut Kyuhyun.

“Lihat oppa, aku suka warnanya cerah… pasti lezat kan oppa rasanya…” Younghyun menatap penuh tanya pada Kyuhyun yang berusaha keras mengunyah dan menelan wortel dan paprika.

Uhhukkk… lezat sayang… semua ini lezat…” ucap Kyuhyun hampir tersedak lalu dengan cepat meminum segelas air putih.

Jinja? Bagaimana kalau kau coba yang ini oppa?” tanya Younghyun menunjuk Japcha yang berisi mie dengan banyak sayuran di dalamnya.

Mwo?” sontak Kyuhyun terkejut dan membuat semuanya tertawa melihat ekspresinya.

Lee Teuk tersenyum bahagia melihat kemesraan kedua putrinya dengan suaminya masing-masing, mungkin kebahagiaannya kali ini tidak akan pernah tergantikan dengan apapun. Makan malam hari itu menjadi malam yang penuh kehangatan, canda tawa dan kebersaam mereka sebagai keluarga.

 

Go to part 2… ^^

65 Comments (+add yours?)

  1. Lyn
    Sep 26, 2012 @ 14:13:57

    Bnr2 keluarga idaman…walau lg ada cobaan tp tetap saling mengisi.
    aku mau dong jd istrinya sungmin biar jd makin lengkap…!

    Reply

  2. NaSi Jagung
    Nov 02, 2012 @ 15:56:48

    ooowwwwkeeeeeeey berakhir dsini buat sementara 😉 uts membunuh asaaaaaaaaa :p
    niceeeeeeeeee !!!!
    /reader gk bertanggung jawab\
    ^^9

    Reply

  3. Icha_sachie
    Nov 19, 2012 @ 15:10:58

    Aduh beneran keluarga bahagia…

    Beneran ngiri ni gue…huaaaaa,

    Reply

  4. Wei - Ni
    Mar 02, 2013 @ 08:00:10

    Fuih … Untung younghyun Cepat di tangani Dr ..
    Kasian younghyun .. Kesakitan …
    Hem setidaknya kyuhyun – changmin mulai akur

    “Aq tdk bs membayangkan donghae seorang arsitek , menggambar organ tubuh saja kebingungan Apalagi menggambar bangunan ”
    Wkwkwk kyuhyun Evil … Ya iyalah hae ga bs gambar organ .. Kan dia Dr . Spesialis jiwa Huahaha

    Yak sena ngapain di atas gedung ? Bunuh diri?
    Bagus jaejoong menolongnya …

    Wkwk kyu mulai ga kuat ya gendong istrinya yg hamil kembar … Aigoo hyunnie ga bs diem ya ? Tuh kan kontraksi lg .. Untung ada changmin .. Bener tuh hyunnie kan dah ada yg punya … Dah lepasin ok

    Wkwkw donghae msh mesum Aja (˘_˘)čĸ! (˘_˘)čĸ! (˘_˘)čĸ!

    Rasain tuh kyu .. Kali ìni dia yg harus berhadapan dgn si hijau hijau merah Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡»:Dђέђέђέ.

    Reply

  5. Rosy Nurjanah
    Apr 02, 2013 @ 14:46:56

    Sweettt aaakkk ngiriiii hahaha

    Reply

  6. KyuLatte
    May 06, 2013 @ 22:26:11

    wahh.. keluarga bahagia.. seneng baca part ini. tp jdi was was mau baca part selanjutnya.. takut terjadi sesuatu yg nggak.enak..

    Reply

  7. naya
    Jul 31, 2013 @ 22:05:58

    bingung mau coment apa!!
    ceritanya mkin daebakk!!
    hnya itu yg bsa ku coment.. mianhe…

    Reply

  8. HalcaliGaemKyu
    Aug 12, 2013 @ 03:58:35

    Keluarga yg hangat. Hyunnie, kau hrs bed rest! Artinya gk boleh capek walau sedikit. Ishh… Bandel nih keke..
    Envynya.. Pengen punya suami kyk kyu yg ini jg wkwkwk

    Reply

  9. ginachoi407
    Oct 11, 2013 @ 21:35:53

    wah seneng bgt bs punya keluarga yg harmonis gtu, udh punya suami yg ganteng trs punya appa yg baik…
    jd kepengen..

    Reply

  10. enkoi
    Nov 28, 2013 @ 12:30:17

    tu younghyun bandel amat y…, kali ini ademayem…

    Reply

  11. kimsun217
    Jan 18, 2014 @ 12:01:15

    kyuhyun baikan sma changmin,, kerennnnn
    hyunyoung lemah banget yah,, 2 bayi sekaligus sih, jadi begitulah

    donghae oppa knapa jadi manja banget tuh,, hahahha

    kyuhyun lucu banget,,, itu bener2 permintaan baby atau hyunyoungnya aja yg pengen menjahili kyuhyun,,,

    Reply

  12. inggarkichulsung
    Mar 20, 2014 @ 20:13:57

    So sweet bgt tp kyu oppa tetap sj jahil dan kalau berbicara blak2an, keren banget nuansa kekeluargaannya.. smg mrk semua sll bahagia

    Reply

  13. Cho In Hyun
    May 17, 2014 @ 00:54:03

    Happy Family ini tuh seperti keluarga ideal yg di inginkn sm semua orang semoga mereka bisa bahagia selalu selamanya

    Reply

  14. Kim Heena
    Jun 03, 2014 @ 13:58:42

    Wahh keluarga idaman…aigoo Hae&Youngie ditunggu eh malah keterusan main…hahahahaha

    Reply

  15. riskaheo
    Jul 11, 2014 @ 07:32:57

    Untunglah mereka udah mulai akur yah:)

    Reply

Leave a reply to enkoi Cancel reply

Memories

January 2012
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031