[Fanfiction] Our Love Story (Chap 7 – The 3rd…)

 

Tittle               : Our Love Story – The 3rd…

Length             : Multi chapter – chapter 7

Author             : missdorky & littleyounghae

Cast                 :

– Lee Donghae

– Cho Kyuhyun

– Park Eunyoung (OC)

– Lee Younghyun (OC)

– etc^^

Genre               : Romance

Rated               : PG-17

Notes               : FF ini merupakan project kolaborasi pertama dari dua penulis (littleyounghae dan missdorky) . FF ini salah satu cara untuk menunjukan cara kami dalam berimajinasi dan menuangkannya ke dalam sebuah cerita…^^ Enjoy and feel the story… Happy Reading, don’t forget to give comments and We will appreciate it… ^^

Disclaimer        : Cast FF ini yang jelas bukan milik kami tapi Cerita FF ini murni dari otak kami berdua…. susah payah menggabungkan dua ide jadi satu karya, so… don’t be plagiator… and don’t be a silent reader.

 

….the beauty of living has been created between us. But now, when it began to fade, many of light come to shine and make it visible. Should we reject it? ….

 

Keadaan Eunyoung semakin memprihatinkan dari hari ke hari. Leeteuk selalu berada di sampingnya menemani Eunyoung, sebab hanya Leeteuk yang mampu membuat Eunyoung tenang. Eunyoung kembali seperti Eunyoung yang dulu, terdiam, menatap kosong dan tidak mau bicara pada orang. Hanya bedanya, Eunyoung dulu memang tidak bisa berbicara karena trauma, sekarang diamnya Eunyoung atas kemauannya sendiri.

Berkali-kali Eunyoung menolak pengobatan dan makanan yang diperlukan untuk tubuhnya. Eunyoung hanya bertahan dengan selang infuse yang menancap di lengan kirinya untuk mengganti asupan yang sempat terhenti di tubuhnya. Sudah berkali-kali pula Leeteuk memohon, tapi tetap tak dihiraukannya perkataan itu oleh Eunyoung.

Younghyun tak bisa berbuat banyak untuk membantu Eunyoung karena Eunyoung masih tidak mau berbicara pada-nya. Kyuhyun juga sudah memperingatkan Younghyun untuk tidak bertemu Eunyoung dalam waktu dekat ini karena memang kondisi Eunyoung belum stabil dan Kyuhyun tak ingin kejadian beberapa waktu lalu yang membuat isterinya tak sadarkan diri terulang kembali.

Namun tidak untuk hari ini, Younghyun nekat mendatangi Eunyoung. Ia ingin melihat keadaan Eunyoung setelah mendengar bahwa Eunyoung mulai menyiksa dirinya sendiri. Younghyun khawatir atas kesehatan Eunyoung dan juga bayi yang ia kandung. Dengan langkah mantap, Younghyun masuk kedalam ruang rawat Eunyoung saat jam makan siang. Di sana ada appa-nya yang masih setia menemani Eunyoung yang hanya memandang kosong keluar jendela tanpa mau berbicara pada orang lain.

“ah kau datang Hyunnie..” sambut Leeteuk seraya mengecup kening Younghyun. Younghyun hanya membalas sambutan appa-nya itu dengan senyuman. Ia mendekati Eunyoung yang berada di ranjang dengan posisi membelakanginya, kemudian ia mencoba duduk di samping Eunyoung. “Young-ah, bagaimana kabarmu…?? kau jangan menyiksa dirimu sendiri,,, makan-lah setidaknya untuk janin yang kau kandung..”

Eunyoung tersadar dari lamunannya. Ia pandang sebentar gundukan yang sudah terlihat di perutnya, Ia raba dan mengusapnya sebentar tanpa menjawab pertanyaan Younghyun pada dirinya, kemudian kembali lagi pada aktifitasnya, yakni menatap kosong keluar jendela. Leeteuk yang melihat itu hanya bisa menghela nafas, satu sisi ia tahu rasanya menjadi Eunyoung saat ini, dan satu sisi-nya lagi, ia juga tidak tega melihat Younghyun yang merasa tertekan menghadapi Eunyoung.

“Young-ah,, kau masih marah padaku..??” tanya Younghyun lagi, ia belum menyerah, ia ingin Eunyoung-nya kembali seperti Eunyoung yang dulu, manis dan ceria. Percuma, Eunyoung masih tidak mau menjawab pertanyaan Younghyun.

Younghyun beranjak meninggalkan Eunyoung. “appa aku kembali bekerja yaa..” Pamit Younghyun dengan suara yang bergetar meninggalkan Eunyoung yang masih terdiam dan Leeteuk yang mungkin menyimpan banyak tanda tanya karena Younghyun pergi dengan pipi yang basah

Jagi…??” panggil Kyuhyun di depan kamar rawat Eunyoung. Younghyun segera menghapus air mata yang menggenangi pipinya itu setelah ia mendengar suara Kyuhyun.

“ada apa, oppa..?? Kau tidak menangani pasien..??” Tanya Younghyun sambil mencoba tersenyum untuk Kyuhyun, Ia tak ingin Kyuhyun melihatnya sedang menangis.

“hari ini aku tidak banyak menangani pasien.. oiya aku cari kau kemana-mana.. appa mencarimu, ada seseoang yang ingin beliau kenalkan padamu…” ucap Kyuhyun langsung pada alasan kenapa ia mencari Younghyun sejak tadi.

“siapa oppa…??” Tanya Younghyun heran, jarang sekali Siwon memanggilnya dan ingin mengenalkan seseorang padanya.

“dokter pindahan dari Amerika, dia akan menjabat sebagai kepala bagian kejiwaan sementara..” jelas Kyuhyun lagi. “ayo Jagi, appa sudah menunggumu..” Kyuhyun menggandeng tangan Younghyun dan mengajaknya menuju ruangan appa-nya itu.

Sesampainya di ruangan, Younghyun dan Kyuhyun melihat appa-nya sedang berbincang dengan seorang namja yang penampilannya tidak terlihat seperti seorang dokter dan terlihat sedikit lebih tua dibanding Kyuhyun.

Oppa, apa benar ia seorang dokter??” bisik Younghyun pada Kyuhyun karena ia sedikit heran, namja yang bersama appa-nya itu hanya memakai celana jeans dan kaos, tidak seperti penampilan dokter pada umumnya.

“Iya, dia seorang dokter. Sama sepertimu, aku juga meragukannya. Apa mungkin pengaruh budaya Amerika?” balas Kyuhyun masih dengan nada berbisik.

“Tapi… tidak masalah sih untukku, lagipula itu hak individu seseorang, yang penting profesinya seorang dokter” bisik Younghyun lagi.

“Aku tidak setuju, dari pakaian sudah mencerminkan pribadi seseorang bukan? Kurang sopan!” dengus Kyuhyun yang merasa kurang setuju tanpa sadar ia sedikit menaikan volume suaranya.

Oppa, jaga suaramu…. Issshhh….” Younghyun sedikit membentak dan mencubit kecil lengan Kyuhyun. Sontak Siwon dan namja itu menoleh ke arah mereka akibat suara Younghyun yang cukup keras.

“Oh, Hyunnie… Kyu… kalian sudah datang… Perkenalkan, ini Kim Jaejoong, yang akan menjabat sebagai kepala bagian sementara di departemen Kejiwaan.” Ucap Siwon memperkenalkan namja yang berada di hadapannya itu. “Dia baru kembali ke Korea setelah lama menetap di Amerika bersama kedua orang tuanya yang merupakan sahabat appa dulu. Nah, Jaejoong-ah… yeoja yang cantik ini adalah menantuku, Cho Younghyun, dan juga salah satu dokter kejiwaan di rumah sakit ini. Ku harap kalian dapat bekerja sama dengan baik…”

“Dr. Kim, semoga kita dapat bekerja sama…” ramah Younghyun sambil membungkukkan sedikit badannya..

“Tidak usah terlalu formal seperti itu, Hyunnie… bolehkah aku panggil seperti itu? Dan panggil aku oppa saja, biar lebih akrab dan hangat.” Jaejong membalas perkenalan Younghyun sambil tersenyum. Dan perkataan Jaejoong itu cukup membuat Kyuhyun sedikit terkejut dan kesal.

“Baiklah dr. Kim mmmm…. Oppa…” malu-malu Younghyun.

“Oh, kalau begitu, aku panggil kau ‘hyung’. Aku tahu kau lebih tua dariku, biar lebih akrab dan hangat, benar tidak, appa?” sinis Kyuhyun sambil melirik appa-nya.

“Iya, kau benar, Kyu… Jaejoong lebih tua beberapa tahun darimu. Baguslah, aku harap kalian akan akur seperti ini.” Ucap Siwon sambil menepuk bahu puteranya itu.

“Oke, deal… panggil aku ‘hyung’ mulai dari sekarang.” Ucap Jaejoong yang ikut menepuk bahu Kyuhyun, dan Kyuhyun kembali menanggapinya dengan tersenyum sinis.

“Oh, iya.. Kyu… sudah waktu-nya kemoterapi untuk Donghae… Jaejoong-ah… kami tinggal ya?” Siwon bergegas memakai jas dokternya.

“Ayo, Jagi…” ajak Kyuhyun, namun Younghyun berubah panik dan ragu atas ajakan Kyuhyun karena ia tahu Eunyoung pasti berada di sana.

“Nanti aku menyusul, oppa… dan ku rasa Jaejoong oppa perlu seseorang untuk memperkenalkan setiap sudut rumah sakit ini.” Jawab Younghyun. Kyuhyun sedikit kecewa dengan jawaban Younghyun, namun ia cukup mengerti mengingat hubungannya dengan Eunyoung belum kembali seperti dulu.

“Hati-hati, Jagi… Ingat kau sedang hamil jangan terlalu lelah berjalan di rumah sakit kita yang luas ini.” Ucap Kyuhyun sambil mengecup kening Younghyun.

“Tenang saja, hyung-mu tidak akan membuat isterimu lelah…” santai Jaejoong menanggapi perlakuan Kyuhyun yang sedikit berlebihan itu.

“Kyu… apalagi yang kau tunggu..!!” Siwon kembali masuk ke ruangan.

“Ah… Iya, appa… Jagi.. aku tinggal ya… Hati-hati!” Kyuhyun menekankan kata ‘hati-hati’ kembali sebelum ia benar-benar meninggalkan Younghyun dan Jaejoong.

“Suamimu… lucu juga, Hyunnie…” geli Jaejoong sambil tekikik sendiri.

“Apanya yang lucu, oppa? Menurutku aneh… Sudah.. jangan membuang waktu, Kajja, oppa..”

—————^ The 3rd… ^—————

Leeteuk mendekati Eunyoung dan duduk disampingnya seperti yang Younghyun lakukan tadi. Ia usap kepala Eunyoung lembut, Eunyoung menoleh dan tersenyum manis pada appa-nya itu. Entah kenapa hanya Leeteuk yang mampu berinteraksi dengan Eunyoung, mungkin jawabannya adalah Eunyoung butuh sosok orang tua yang memberinya semangat dan kehangatan.

“Young-ah hari ini akan dimulai kemoterapi  untuk Donghae.. apa kau mau menemaninya..?? Donghae butuh kau untuk menyemangatinya..” Ucap Leeteuk lembut.

“ne appa aku mau menemaninya.. dan aku tahu sebentar lagi waktunya…, appa mau kan mengantarku ke ruang Donghae oppa..??” pinta Eunyoung sambil menatap Leeteuk. Leeteuk mengangguk, tanpa di minta-pun Leeteuk akan mengantarkan Eunyoung untuk Donghae.

kajja..” Leeteuk membantu Eunyoung duduk di kursi roda dan menyangkutkan infuse-nya di tiang yang tersedia di kursi itu. Kemudian mendorongnya menuju kamar Donghae yang berada tak jauh dari kamar rawat Eunyoung.

Sesampainya di sana, sudah ada Kyuhyun dan Siwon yang memang menangani penyakit Donghae. Leeteuk mendekatkan kursi roda Eunyoung di samping ranjang Donghae. Donghae tampak begitu senang melihat isterinya datang bersama Leeteuk, Ia lalu menggenggam tangan Eunyoung. Pegangan tangannya pada Eunyoung membuat Donghae sedikit nyaman, seperti sebuah spirit agar ia kuat menjalani kemoterapi pertamanya.

“Young-ah,, kau masih kurang sehat.. sebaiknya kau menunggu di luar… aku takut nanti berpengaruh pada janin yang kau kandung..” Ucap Siwon sebelum memulai kemo pada Donghae. Eunyoung mengangguk, walau ia sedikit kecewa karena tak bisa menemani Donghae di sisinya.

oppa aku akan menunggu di luar.. hwaiting!!” ucap Eunyoung memberi semangat seraya tersenyum pada Donghae. Donghae mengangguk dan lebih memperat genggaman tangannya di tangan Eunyoung sebelum isterinya itu meninggalkan ruangannya.

Leeteuk mendorong kursi roda Eunyoung menjauhi ranjang Donghae, keduanya keluar ruangan dan melihat proses pengobatan Donghae dari balik Jendela. Leeteuk menggenggam pundak Eunyoung, menguatkan puterinya yang terlihat sangat cemas itu. Perlahan cairan kimia yang di gunakan untuk kemoterapi mulai di masukan oleh Siwon pada selang infuse Donghae. Donghae tersenyum saat ia bertatap mata dengan Eunyoung yang berada di luar, dan bibirnya seperti membuat kata gwaenchana’ pada Eunyoung yang masih menatap dengan tatapan cemas.

Awalnya Donghae masih bisa mengulum senyum pada Eunyoung. Namun dengan seiringnya waktu dan cairan itu perlahan masuk seluruhnya secara sempurna ke tubuh-nya, ia tak bisa menyembunyikan mimik sakit-nya lagi. Donghae menggeliat menahan rasa sakit yang seperti menghujam tubuhnya secara bertubi-tubi dan peluh mulai bercucuran di seluruh tubuhnya. Tidak hanya itu, Donghae mulai merasakan perutnya yang mual dan akhirnya ia memuntahkan apapun keluar dari mulutnya.

Kyuhyun yang berada di sisinya membantu Donghae dengan memijat tengkuknya. Efek kemoterapi memang sangat ditakuti oleh banyak orang yang menderita kanker. Miris melihat Donghae yang seperti itu, bahkan Kyuhyun yang notabene adalah seorang dokter tak kuasa melihatnya. Ia lebih mempercayakan penanganan Donghae kepada appa-nya dan ia sendiri lebih memilih untuk memantau saja.

Eunyoung mencoba tegar dengan tetap tersenyum saat Donghae sesekali melihat ke arahnya. Ia tak mau membuat Donghae makin merasa sakit saat melihatnya sedih. Leeteuk terus menguatkan Eunyoung dengan terus menggenggam pundaknya erat.

Diam-diam Younghyun juga melihat Donghae terapi dari kejauhan bersama Jaejoong yang berada di sampingnya. Sebenarnya ia ingin ikut menyemangati Eunyoung saat Donghae menjalani terapi, namun untuk sekarang waktunya belum tepat dan lagipula sudah ada appa-nya yang menyemangati Eunyoung.

“Young-ah, hwaiting!!!” gumam Younghyun dengan air mata yang berlinang namun mengulum senyum manis di bibirnya. Jaejoong yang ada di sampingnya bingung melihat Younghyun menangis dan sebelumnya Younghyun memintanya untuk menunggunya, karena Younghyun ingin melihat Donghae yang ia tahu adalah kepala bagian kejiwaan sebelumnya yang sedang menjalani perawatan.

“Hyunnie… kenapa kau tidak bergabung dengan mereka? Dan hanya melihat dari sini sambil menangis? Bukannya kau berjanji pada Kyuhyun akan menyusul..” ucap Jaejoong yang menangkap kesedihan dari sikap Younghyun.

Gwenchana… Mian, oppa.. mari kita ke tempat lain…” Younghyun dan Jaejoong kembali berjalan, namun Younghyun tetap menatap ke belakang hingga tanpa sengaja kakinya tersandung sepatu Jaejoong yang diam dan menatap Younghyun heran.

“Hati-hati, Hyunnie…” beruntung Jaejoong sigap menangkap tubuh Younghyun yang hampir terjatuh.

Omo~… Hampir saja… Gomawo , oppa…”

Kemoterapi telah selesai, Siwon keluar dari ruangan dan hanya menyisakan Kyuhyun yang masih menemani Donghae yang terbaring lemah di ranjangnya. Kyuhyun membantu menyeka peluh yang masih menempel di tubuh Donghae. Eunyoung tersenyum saat matanya bertemu dengan mata Donghae. Ia genggam erat tangan Donghae yang lemas, dan menyeka peluh di keningnya dengan telapak tangannya. Donghae balas tersenyum pada Eunyoung. “mianhae jagi..” Gumamnya lirih.

Eunyoung menggelengkan kepalanya kuat-kuat sambil terus tetap tersenyum walau hatinya menolak, ia ingin menangis, ingin menangis di pelukan suami tercinta-nya itu. “gwaenchana, oppa… Kau hebat…” ucapnya mantap, ia kecup kening Donghae untuk menguatkan suami-nya itu.

“Kau lihat kan sayang… appa-mu memang appa yang paling hebat… kelak nanti kau harus jadi seperti appa..” Eunyoung merunduk mengelus perutnya dengan mata yang berkaca-kaca namun ia masih dapat menahannnya. Donghae mengulurkan tangannya ikut mengelus perut isterinya.

—————^ The 3rd… ^—————

Siang itu beberapa hari setelah Donghae menjalani kemoterapi, Donghae sudah kembali bekerja seperti semula namun jadwalnya tidak terlalu banyak seperti biasa. Younghyun banyak mengambil alih pekerjaan Donghae untuk mengontrol pasien. Seperti biasa Younghyun akan menemui Donghae di ruang kerjanya untuk mengajaknya makan siang bersama, namun saat ia memasuki ruangan Donghae ada Eunyoung berada di sana dengan membawa satu keranjang makanan yang tergeletak di meja kerja Donghae.

Younghyun yang masuk sambil membawa tas jinjing, berisi makanan yang ia buat tadi pagi menjadi sedikit kikuk, pasalnya atmosfer ruangan itu tiba-tiba berubah karena memang Eunyoung masih belum bisa menerima Younghyun.

“Hyunnie, kebetulan sekali kau datang.. ayo kita makan bersama, jagi-ku ini membuat menu makan spesial untuk makan siang hari ini..” sambut Donghae sambil menepuk-nepuk keranjang yang ada di atas meja kerjanya. Younghyun yang melihat itu menyembunyikan tas jinjingnya di balik badannya.

“ada Young-ah di sini.. ya sudah kalau begitu lebih baik aku menemui Kyuhyun oppa dulu..” Pamit Younghyun dengan sikap yang bisa dikatakan aneh. Younghyun tak pernah bersikap seperti itu, ia seperti takut melihat Donghae dan Eunyoung berada di ruangan yang sama.

“Hyunnie, hei kau mau kemana..??” panggil Donghae saat melihat Younghyun keluar dari ruangannya.

“Sudahlah, Oppa… Dia ingin bertemu dengan dr. Cho…” Eunyoung berucap santai tanpa menoleh pada Younghyun.

Younghyun menitikkan air matanya saat ia mendengar kalimat Eunyoung pada Donghae. Ia tak menyangka sebegitu benci-kah Eunyoung pada dirinya dan terlebih sorot matanya yang dingin dan tak membalas sapaan-nya membuat Younghyun merasa tidak dianggap lagi oleh Eunyoung.

Sambil menyeka air mata yang terus membasahi pipinya, Younghyun berjalan cepat melewati koridor menuju ruangan Kyuhyun. Sebelum ia memasuki ruangan Kyuhyun, ternyata orang yang ingin ia temui itu sudah berada di depan ruangannya. Kyuhyun menatap heran Younghyun yang langsung memeluknya saat ia datang, dan Kyuhyun kembali terheran saat ia tahu isterinya itu sedang menangis di dadanya.

Jagi, ada apa..?? kenapa kau menangis..??” tanya Kyuhyun sambil menggiring Younghyun memasuki ruangannya. Ia ambil tas jinjing yang berada di tangan Younghyun dan meletakkannya di atas meja.

“aku tidak kuat lagi oppa.. aku tidak kuat kalau harus terus menerus berhubungan dengan Eunyoung dengan cara seperti ini.. aku memang salah tapi tak seharusnya ia bersikap seperti itu padaku, aku tidak kuat lagi, oppa… aku ingin semua berakhir dan kembali seperti dahulu..” tangis Younghyun kembali pecah. Ia sungguh tak kuat akan hubungannya dengan Eunyoung seperti ini.

“ssssh… Jagi, mungkin Eunyoung memang belum bisa menerima semua.. ini hanya masalah waktu, aku yakin cepat atau lambat Eunyoung akan bersikap manis lagi terhadapmu.. bersabar lah..” Kyuhyun mencoba menenangkan Younghyun. Ia tahu betul masalah ini, dan ia melihat isterinya itu sedikit tertekan .

“tapi sampai kapan, oppa..” parau Younghyun, Kyuhyun hanya tersenyum membalas pertanyaan Younghyun. Dan kembali merengkuh tubuh Younghyun erat tanpa menekan perut Younghyun yang sudah mulai membesar itu.

“ah Jagi, sepertinya kau harus makan siang sendiri.. aku ada rapat dengan appa.. gwaenchana..??” tanya Kyuhyun menatap mata Younghyun yang masih sembab dan memerah.

ne gwaenchana oppa.. kau jangan lupa makan ya oppa..” Younghyun melepaskan pelukan Kyuhyun di tubuhnya. “kalau begitu aku kembali ke ruanganku, oppa..”

Kyuhyun mencubit gemas hidung isterinya itu yang semerah tomat. Ia kecup bibir Younghyun sekilas bermaksud agar isteri-nya itu tersenyum kembali dan ternyata berhasil, Younghyun tersenyum malu-malu dan ia meraba bibirnya yang baru saja tersentuh oleh bibir Kyuhyun. Kyuhyun yang melihat itu mengusap kepala Younghyun lembut dan tak lupa ia membelai perut Younghyun. “kau jangan lupa makan siang ya Jagi, kasian si kembar tidak ada asupan nanti..” lanjut Kyuhyun. Younghyun mengangguk dan keluar ruangan.

Segera setelah Younghyun keluar dari ruangannya, Kyuhyun mengirimi pesan ke Donghae untuk menemuinya di ruang kerjanya. Sambil menunggu Donghae datang, Kyuhyun lebih memilih untuk menandatangani berkas-berkas yang menumpuk di meja kerjanya. Tak lama Donghae datang, sesuai permintaan Kyuhyun, Donghae datang sendiri tidak bersama Eunyoung. Itu ia maksudkan agar ia bisa bicara berdua saja dengan Donghae tanpa harus ada yang menganggunya.

“ada apa, Kyu kau memanggilku..??” tanya Donghae langsung setelah ia menutup pintu kerja Kyuhyun. “apa ada hubungannya dengan penyakitku, Kyu.. makanya kau menyuruhku untuk datang sendiri ke sini..” Raut wajah Donghae berubah serius.

Kyuhyun menggelengkan kepalnya. “bukan karena penyakitmu, Hae.. ini mengenai isteri kita, Younghyun dan Eunyoung..” Kyuhyun meletakkan pena-nya.

“apa kau tahu selama ini ada perselisihan di antara Younghyun dan Eunyoung??” sambung Kyuhyun, Donghae menggeleng. “apa kau tidak merasa ada yang aneh di antara mereka berdua, Hae..??”

Kali ini Donghae mengangguk. “ah iya seperti tadi, younghyun terlihat terburu-buru dan menghindar saat ia masuk kedalam ruanganku, tapi hanya ada aku dan Eunyoung..” Donghae mencoba mengingat kejadian beberapa saat lalu.

“Eunyoung marah pada Younghyun karena ia menganggap Younghyun telah membohonginya mengenai penyakit yang kau derita, Hae.. Memang bukan Younghyun saja, tapi semua kecuali appa.. dan Eunyoung masih belum bisa menerima Younghyun hingga saat ini..” Kyuhyun menjelaskan masalah antara Younghyun dan Eunyoung.

Donghae cukup terkejut mendengarnya. Di matanya, Younghyun dan Eunyoung adalah dua saudara yang saling menyayangi. “aku juga merasakan itu, Kyu… tapi aku tidak menyangka kalau masalahnya separah ini..”

“Eunyoung menyalahkan Younghyun karena ia merasa di bohongi oleh saudaranya sendiri. aku ingin minta bantuanmu, bicaralah pada Eunyoung agar ia mau merubah sikapnya pada Younghyun”

“baiklah, Kyu.. Mianhae aku akan coba berbicara pada Eunyoung..”

gwaenchana.. aku hanya mengkhawatirkan dirinya dan bayinya kalau terus dalam keadaan tertekan seperti ini..” Kyuhyun merebahkan punggungnya di kursi.

oke aku akan segera berbicara pada Eunyoung, Kyu..”

Setelah mendengar semua penjelasan Kyuhyun, Donghae yang semula sudah merasa ada yang aneh antara Eunyoung dan Younghyun, segera berbicara dengan Eunyoung. Donghae sangat tahu kalau ini semua kesalahannya, karena Donghae sendiri yang memohon pada orang di sekitarnya untuk tidak memberitahu masalah penyakitnya pada Eunyoung. Donghae dengan cukup sabar menjelaskan semua, hingga akhirnya Eunyoung bersedia menerima permintaan Donghae untuk merubah sikapnya kembali seperti dulu pada Younghyun.

—————^ The 3rd… ^—————

Siang itu, Donghae yang selesai mengontrol pasien nya, tanpa sengaja bertemu dengan Jaejoong saat menyusuri koridor. Sebenarnya ini pertemuan kedua mereka, hanya saja waktu perkenalan pertama Donghae masih terbaring di ruang perawatan dan tidak banyak berbincang, yang ia tahu Jaejoong adalah dokter muda yang lama menetap di Amerika dan mengambil spesialisasi kedokteran jiwa seperti dirinya.

“Dr. Kim, akhirnya kita bertemu lagi…” Donghae membungkukan sedikit tubuhnya. “Mianhae, pertemuan pertama aku tidak menyambutmu dengan baik..” lanjutnya.

“Ah, tidak perlu seperti itu, sudah ku bilang, cukup panggil aku nama saja…” Jaejoong menepuk bahu Donghae layaknya seorang teman lama. “Sepertinya departemen kejiwaan di sini sudah baik, kau pasti bekerja dengan keras, Donghae-ssi… Maka dari itu, aku masih perlu arahan darimu di beberapa hal…”

“Dr.Siwon yang membuat semua departemen di sini dikelola dengan baik, aku hanya menjalankan arahan darinya..” Donghae sedikit merendah. “Ah, iya… Karena aku belum menyambutmu dengan baik, bagaimana kalau nanti setelah selesai praktek kita berbincang sambil makan malam?? Bersama Kyuhyun dan Younghyun tentunya..” usul Donghae.

“Ide yang bagus, aku juga ingin lebih mengenal kalian. Baiklah, tapi ini bukan penyambutan, hanya berbincang dan makan malam. Aku bukan presiden atau duta besar yang harus disambut…” Jaejong tertawa kecil dan kembali menepuk bahu Donghae. Donghae dan Jaejoong mulai akrab, keduanya berjalan bersisian menyusuri koridor sambil berdiskusi kecil mengenai berbagai hal. Jaejoong termasuk orang yang mudah akrab dengan siapa pun, karena itu Donghae juga mulai nyaman untuk berdiskusi dengannya

—————^ The 3rd… ^—————

Donghae bersama Eunyoung melajukan mobilnya menuju restoran di dekat rumah sakit. Donghae sengaja datang lebih awal ke restoran mengingat ia yang mengundang Jaejoong, Kyuhyun dan Younghyun. Semula, Eunyoung bersikeras menolak ikut dalam makan malam itu, ia masih belum terbiasa berdekatan dengan Younghyun kembali, hatinya masih terlalu kesal mengingat semua sikap Younghyun mengenai penyakit Donghae. Namun Donghae meyakinkannya kalau semua ini untuk menyambut Jaejoong sebagai pengganti posisi dirinya di rumah sakit.

Tidak lama, Jaejoong, Kyuhyun dan Younghyun datang, Donghae menyambut mereka dengan hangat, begitu pula Eunyoung yang langsung berdiri untuk menyambut mereka mengikuti gerakan Donghae. Ia tersenyum ramah pada semua yang datang kecuali Younghyun, ia hanya tersenyum sedikit lantas duduk kembali di bangkunya.

Mianhae, tadi ada beberapa hal yang harus ku urus… Dan aku meminta Hyunnie dan Kyu untuk menungguku… ” ucap Jaejoong sambil membukukkan tubuhnya sedikit sebagai permintaan maaf atas keterlambatannya.

gwaenchana.. aku yang datang terlalu cepat, Jaejoong-ssi…” balas Donghae sambil mempersilahkan Jaejoong untuk duduk di bangku yang berada di hadapannya.

“aah… kau bisa saja, Donghae-ssi…” Jaejoong sedikit tersipu karena Donghae bisa mengimbangi ucapannya. “kau pasti Eunyoung.. benarkan..??” tebak Jaejoong pada seorang yeoja manis di samping Donghae.

“Ne? Oh, Eunyoung imnida..” Eunyoung tersenyum manis sambil menundukan kepalanya.

Jaejoong yang melihatnya ikut tersenyum seraya mengulurkan tangannya. “Kita belum sempat berkenalan, aku hanya mengenalmu dari Donghae, Kyuhyun dan Hyunnie… Kim Jaejoong, mm.. Karena Hyunnie memanggilku ‘oppa’, kau juga boleh memanggilku ‘oppa’ juga..” Eunyoung menjabat tangan Jaejoong sambil tersenyum heran mendengar perkataan Jaejoong yang tidak biasa. Kyuhyun tersenyum sinis mendengar perkenalan Jaejoong pada Eunyoung, sedangkan Donghae hanya menanggapinya sebagai candaan santai Jaejoong agar tidak terkesan kaku dan lebih akrab.

Suasana makan malam kali ini cukup hangat, Jaejoong menceritakan pengalamannya selama di Amerika dan itu membuat semua yang ada di sana merasa lebih akrab dengannya. Meskipun kehangatan itu hanya di dominasi oleh percakapan para namja. Eunyoung sesekali ikut dalam perbincangan, namun tidak dengan Younghyun. Younghyun hanya terdiam dan sesekali tersenyum kecil mendengar percakapan para namja di hadapannya. Ia sangat merasakan sikap Eunyoung yang berbeda pada dirinya.

Oppa,, aku ingin ke toilet sebentar…” Eunyoung berbisik pada Donghae lalu meninggalkan meja makan. Younghyun yang masih terdiam mengamati punggung Eunyoung yang menjauh. Tanpa Younghyun sadari, Donghae menangkap raut kesedihan dari tatapan Younghyun pada Eunyoung.

“Hyunnie… Kau kenapa?” Penasaran Donghae yang hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Younghyun.

Jagi…. ” Kyuhyun yang tahu akan sikap isterinya mencoba menguatkan dengan menggenggam tangan Younghyun.

“Kau masih mengkhawatirkan sikap Eunyoung?” Tanya Donghae. “Tenanglah, aku sudah menjelaskan semua pada Eunyoung. Dan Eunyoung pasti sudah mengerti semua itu.” lanjut Donghae yang juga ikut menggenggam tangan Younghyun. Jaejoong hanya terdiam, mencoba mengerti semua yang terjadi di hadapannya.

Jinja?? Berarti Eunyoung sudah memaafkanku?” Antusias Younghyun menatap Donghae mencoba meyakinkan dirinya. Donghae mengangguk membenarkan. Younghyun berbinar senang, kemudian beranjak dari duduknya dan bergegas menyusul Eunyoung ke toilet.

Younghyun melangkah pasti menuju toilet, ia sungguh ingin memeluk Eunyoung. Eunyoung yang tengah berdiri di depan cermin sedikit terkejut melihat pantulan bayangan di cermin. Younghyun datang dan langsung memeluk dirinya dari belakang.

Gumawo,, Gumawo Young-ah…” Younghyun melepas pelukannya lalu menggenggam bahu Eunyoung. Eunyoung yang masih heran dengan Younghyun segera menepiskan tangan Younghyun dari bahunya.

“Apa maksudnya, Younghyun-ssi?” Wajah Younghyun seketika berubah saat ia masih mendengar namanya dipanggil dengan tambahan ‘ssi’ di belakangnya. Ia pikir Eunyoung sudah kembali seperti Eunyoung-nya yang dahulu.

“Kau… Masih… Kau masih marah padaku Young-ah?” Lirih Younghyun sambil menatap Eunyoung yang melihatnya dengan pandangan tidak suka.

“Apa semudah itu memaafkan seseorang? Aku lelah,, lelah dengan semua sikapku malam ini.. Yang ku tahu, aku hanya perlu bersikap ramah pada Jaejoong oppa..” ucap Eunyoung dingin lalu meninggalkan Younghyun yang masih terdiam mencerna ucapan Eunyoung dan mencoba menahan tangisnya agar tidak keluar. Namun pada akhirnya, Younghyun tak kuasa lagi menahan rasa sakit di hatinya, tak terasa bulir-bulir air mata sudah membasahi pipinya. Ia berusaha kuat, walau hatinya terlalu sakit mendengar ucapan Eunyoung tadi.

Eunyoung melangkah ringan kembali menuju meja, tidak nampak kekesalan di wajahnya. Kyuhyun dan Donghae tersenyum melihatnya, mereka mengira kedua yeoja itu sudah kembali seperti semula. Tapi ada yang aneh, sudah beberapa menit Younghyun belum juga kembali ke meja.

“Kenapa Hyunnie belum kembali?” Gumam Kyuhyun. Tanpa pamit ia menyusul isterinya itu ke toilet. Belum sampai di toilet, Kyuhyun berpapasan dengan Younghyun di lorong menuju toilet dengan mata sembab dan pipi yang memerah seperti habis menangis.

Jagi… Gwenchana??” Tanya Kyuhyun cemas sekaligus heran melihat kondisi isterinya itu. “Kau habis menangis??” Lanjutnya sambil menangkupkan kedua tangannya di pipi Younghyun yang tertunduk.

Tanpa berkata apapun, Younghyun langsung memeluk tubuh Kyuhyun lalu kembali menangis dalam dekapan suaminya itu. Kyuhyun yang masih heran dengan sikap Younghyun, berusaha menenangkan isterinya itu dengan mengelus punggungnya.

“Oppa, kalian bohong…” Ucap Younghyun disela isak tangisnya.

“Apa maksudmu?” Kyuhyun mengerutkan keningnya sambil terus mengusap punggung Younghyun.

“Eunyoung… Eunyoung belum berubah sama sekali padaku…” Lirih Younghyun dalam dekapan Kyuhyun.

“Mungkin masih masalah waktu, Jagi... Buktinya hari ini dia banyak tersenyum kan? Kau melihat Eunyoung yang ceria kan malam ini? Mengertilah,,,” jelas Kyuhyun panjang, namun Younghyun sontak melepaskan diri dari dekapan suaminya itu.

Oppa... Kau tidak mengerti!!” Younghyun yang tadi sudah mulai tenang, kembali terisak sambil menatap kesal pada Kyuhyun. “Semua senyuman, tawa riang, dan sikap ramah Eunyoung malam ini… Ah,, aku malas berdebat denganmu…” Younghyun yang tambah kesal akibat ucapan Kyuhyun itu, segera berlalu kembali menuju meja tanpa menghapus raut sedih dan kecewanya

Younghyun segera meraih tasnya sekembali-nya ia ke meja. Donghae dan Jaejoong sedikit heran melihat Younghyun mengambil tasnya dengan wajah sedih dan sembab, kemudian langsung beranjak pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Kyuhyun datang berpapasan dengan Younghyun yang beranjak pergi, namun Kyuhyun tidak melakukan apa-apa ia hanya diam dan kembali duduk di samping Jaejoong. Donghae semakin penasaran, apa yang sebenarnya terjadi pada Younghyun. Ia pun beranjak bangun dan berniat menyusul Younghyun, namun saat ia ingin melagkah tangannya di tahan oleh Eunyoung yang menatapnya dengan pandangan kesal.

“apa yang terjadi dengan kau dan Younghyun saat di toilet tadi, Jagi?” kata Donghae yang sudah kembali duduk. Eunyoung hanya mengangkat bahunya tanpa menjawab pertanyaan Donghae. “Jagi..” ucap Donghae lagi.

“Dia butuh waktu sendiri, Hae… aku yang salah.. mian Jaejoong hyung, isteriku merusak acara kita malam ini..” datar Kyuhyun. Ia menghela nafasnya pelan, dan meneruskan makannya yang tertunda. Setelah kejadian itu tak ada satu orang pun yang berbicara, mereka semua diam tanpa tahu harus berbicara apa di suasana yang tiba-tiba mendadak canggung seperti ini.

—————^ The 3rd… ^—————

Jaejoong masih heran dengan kejadian Younghyun yang pergi tanpa pamit. Sepanjang perjalanan ia menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi. Dan entah mengapa, pikirannya tertuju pada Eunyoung. Sosok Eunyoung begitu melekat sejak pertama kali ia melihatnya dari kejauhan bersama Younghyun.

“Astagaa… Jaejoong.. Apa yang sedang kau pikirkan??” Jaejoong bertanya-tanya sendiri karena di pikirannya ada seorang yeoja yang sudah memiliki suami.

Tidak lama mobil Jaejoong sudah sampai di area parkir apartemen. Selama di Korea, ia tinggal bersama dengan sepupunya, Changmin, yang seorang Junior arsitek dan bekerja di salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Seoul.

Sesampainya di apartemen, Jaejoong langsung menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengah, ia menatap kosong langit-langit ruangan dengan banyak pertanyaan dalam kepalanya.

Hyung... Kau sudah pulang? Bagaimana makan malamnya?” Tanya seorang namja tinggi yang tengah berdiri di depan kulkas dan cukup mengejutkan Jaejoong.

Aishh,, Changmin-ah… Kau mengagetkan saja. Ku kira kau sudah tidur…” Jaejoong bangkit dari posisinya. Changmin mendekati Jaejoong sambil membawa softdrink ditangannya.

“Berlebihan…!! Aku dari tadi ada di situ, kau saja yang melamun tanpa melihatku… ” Ucap Changmin santai lalu meneguk minuman yang ada di tangannya.

“Changmin-ah, kau pernah suka pada yeoja pada pandangan pertama?” Pertanyaan Jaejong sontak membuat Changmin tertawa. “Wae? Apa ada yang lucu dengan pertanyaanku?” Kesal Jaejoong lalu meminum softdrink yang ada tangan Changmin untuk menutupi wajah memerahnya.

“Hahaha… Hyung, setelah beberapa tahun, aku baru mendengar seorang Kim Jaejoong menanyakan tentang perasaan terhadap yeoja… Jelas itu hal lucu…” Changmin yang masih tertawa kecil melihat hyung-nya yang tampak aneh malam itu.

“Bukan begitu, kali ini beda… Sangat berbeda…” Jaejoong dengan tatapan serius setengah berpikir dalam kepalanya.

“Oooh… Dokter atau perawat di rumah sakit? Cantik kah?” Tanya Changmin penasaran melihat hyung-nya itu berubah serius.

Jaejoong menggelengkan kepalanya, lalu menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Changmin. “yeoja itu…. Isteri salah satu dokter di rumah sakit…” Changmin membelalakan matanya dan hampir tersedak oleh minumannya.

Mwo? Mworago? Isteri? Kau sudah gila…!!” Changmin menggeleng tak percaya.

“Arrrrgghhh… Entahlah… !!” Jaejoong mengacak rambutnya frustasi, pikirannya benar-benar kacau, ia sendiri-pun bingung dengan jalan pikirannya.

Hyung, ku rasa ilmu kejiwaan yang kau punya, bisa dipakai untuk dirimu sendiri.” Changmin dengan santai bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamar. Jaejoong masih terdiam, beberapa pertanyaan mulai bermunculan di kepalanya dan satu yang ia inginkan yaitu mengenal Eunyoung lebih jauh.

—————^ The 3rd… ^—————

Pagi ini, mobil Jaejoong sudah terparkir rapi di depan rumah sakit, jujur semalam tidurnya sedikit kurang nyaman setelah makan malam kemarin. Saat Jaejoong hendak memasuki rumah sakit, ia berpapasan dengan Younghyun yang baru turun dari taksi. Tidak seperti biasanya, Younghyun kali ini datang lebih pagi.

“Selamat pagi…  ” Sapa Jaejoong sambil tersenyum.

“Oh, oppa… Pagi.. Kau sudah datang?” Ucap Younghyun yang menyadari Jaejoong sudah berada di sampingnya.

“Kau sudah sehat? Kemarin Donghae bilang kau mengirim pesan pulang lebih awal karena tidak enak badan..” Jaejoong dan Younghyun berjalan bersisian memasuki rumah sakit.

“Ah, iya,, mianhae, oppa... Kemarin aku tidak sempat pamit… Karena… Tidak enak badan..” ucap Younghyun dengan raut sendu. Jaejoong yang berada di sampingnya menatap heran Younghyun.

Gwenchana… Tapi kau sudah sehat kan? Wanita hamil sepertimu dan Eunyoung butuh istirahat cukup dan harus pintar menjaga kondisi…” Jaejoong yang memang khawatir pada Younghyun dan secara tidak langsung ia kembali memikirkan Eunyoung di kepalanya.

Younghyun yang berjalan sepanjang koridor bersama Jaejoong tidak hentinya tersenyum melihat beberapa perawat yang menyapa Jaejoong dengan hangat. Tidak diragukan lagi, semenjak Jaejoong datang, beberapa perawat di rumah sakit banyak yang menyukai ketampanan dan keramahan Jaejoong.

Oppa, baru beberapa hari kau di sini… Sepertinya banyak perawat yang berusaha memikat hatimu…” Younghyun tersenyum geli melihat Jaejoong tersipu mendengar ucapannya.

“Sayangnya… Hanya satu yeoja yang memikat hatiku… Dan itu sungguh mustahil bagiku.. ” Batin Jaejoong.

“Hyunnie… Kau sudah sarapan?” Tanya Jaejoong. “Biar ku tebak, pasti belum…? Aku juga belum sarapan. Mm… Kita ke kafetaria dulu baru menuju ruangan.” Younghyun yang memang belum sarapan hanya menunjukan senyum manisnya dan berjalan mengikuti Jaejoong sampai di kafetaria.

Kafetaria rumah sakit masih sepi, hanya beberapa perawat yang juga tengah menikmati sarapan mereka sebelum bertukar tugas dengan perawat lain. Lagi-lagi, Jaejoong menjadi perhatian, meskipun berbisik, Younghyun dapat mendengar perawat itu sedang membicarakan Jaejoong. Younghyun sekali lagi tersenyum sambil menggeleng, dulu sebelum Jaejoong datang, biasanya Kyuhyun atau Donghae yang jadi bahan pembicaraan para perawat.

Younghyun menunggu di meja pojok kafetaria. Tidak lama Jaejoong datang dengan membawa nampan berisi dua piring pancake madu dan dua gelas susu hangat.

American Breakfast… Kau suka kan? Kalau tidak, biar ku pesankan yang lain…” Ucap Jaejoong sambil meletakan nampan di meja lalu duduk di hadapan Younghyun.

“Tidak perlu… aku suka… Gumawo, oppa..” ucap Younghyun riang, sejenak ia melupakan perasaan hatinya yang tak kunjung hilang sejak pulang dari restoran kemarin.

“Kalian.. Ah, maksudku, kau, Kyuhyun, Donghae dan Eunyoung sudah bersahabat lama?” Tanya Jaejoong. Ia sedikit menegakkan posisi tubuhnya dan terlihat serius sekali menanti jawaban yang akan di keluarkan oleh Younghyun.

Younghyun terdiam sesaat, baru sebentar ia melupakan tentang Eunyoung, Kyuhyun dan Donghae, namun ia tidak dapat menolak pertanyaan Jaejoong. “Oh, aku, Kyuhyun oppa, dan Donghae oppa berteman sejak kuliah,, kalau Eunyoung…. Dia dulu salah satu pasienku di sini..” raut sendu seketika terlihat dari wajah Younghyun ketika menyebutkan nama Eunyoung.

“Pasien? Maksudmu dia pasien kejiwaan di sini?” Jaejoong menatap Younghyun penasaran dan berharap ia mendapatkan penjelasan lebih dari Younghyun.

Younghyun mengangguk dan mulai menceritakan awal pertemuan dia, Kyuhyun, Donghae dengan Eunyoung sampai kini ia menganggapnya sebagai saudara kandungnya sendiri. Sepanjang bercerita, Younghyun berusaha menahan tangisnya mengingat semua moment bersama Eunyoung yang dulu. Tanpa ia sadari, tangisnya tidak dapat terbendung selesai ia bercerita. Jaejoong terkejut sekaligus heran melihat Younghyun menangis.

“Hyunnie… Kau tidak apa-apa?” Jaejoong memberikan sapu tangannya untuk menghapus air mata Younghyun.

Gwenchana, oppa… Aku hanya ingin Eunyoung kembali seperti dulu, ceria, hangat dan penuh kasih sayang..” ucap Younghyun sambil terus menghapus air mata yang tanpa henti keluar membasahi pipinya.

“Jangan terlalu dipikirkan… Eunyoung hanya perlu waktu, mungkin ia terlalu shock mendengar Donghae sakit dan ia tidak ingin kehilangan orang yang disayanginya. Waktu ia tahu kalian menyembunyikan penyakit Donghae, mungkin ia merasa sendirian, seseorang seperti Eunyoung yang pernah mengalami shock sebelumnya jangan pernah dibiarkan merasa sendiri.” Jaejoong mencoba menenangkan Younghyun dengan analisanya.

“Ya.. Aku juga sempat berpikir demikian… Namun semua perlakuannya padaku setelah itu, sungguh membuatku sedih. Dan yang paling membuatku sedih, sikapnya berbeda jika dengan Kyuhyun oppa dan lainnya..” lanjut Younghyun yang masih belum berhenti menangis.

“Mungkin Eunyoung sudah menganggapmu sebagai seseorang yang bisa ia percaya, tempat ia berkeluh kesah dan tempat ia bergantung. Ku rasa dia hanya kecewa dan merasa sendiri setelah tahu kau juga ikut menyembunyikan masalah itu darinya. Aku yakin perlahan Eunyoung akan berubah, terlebih lagi kau sudah ia anggap sebagai saudaranya. Jangan terlalu dipikirkan, Hyunnie… Lebih baik kau pikirkan kesehatanmu dan bayi yang kau kandung..” Jaejoong mengenggam erat tangan Younghyun untuk meyakinkannya.

Gomawo oppa… Perasaanku jauh lebih baik setelah menceritakan semua ini padamu…” Younghyun mencoba kembali tersenyum, setelah mendengar semua analisa dan masukan dari Jaejoong hatinya sedikit lebih tenang.

Pagi itu, setelah sarapan, Younghyun dan Jaejoong kembali ke ruangan masing-masing. Younghyun perlahan melupakan perasaan sedihnya, ia yakin Eunyoung pasti akan berubah. Jaejoong kembali meyakinkan Eunyoung yang kini telah masuk dalam hatinya, meskipun ia tahu harapannya kosong, tapi ia merasa ingin lebih banyak mengenal Eunyoung.

—————^ The 3rd… ^—————

Percakapannya dengan Younghyun tadi pagi mengawali Jaejoong untuk mengenal Eunyoung lebih jauh. Menjelang makan siang, Jaejoong masih saja sibuk mengontrol beberapa pasien. Saat ia  menuju ruang rawat pasiennya, ia melihat Eunyoung yang tengah duduk berdua dengan Donghae di taman rumah sakit. Jaejong tersenyum hampa melihat keduanya, ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.

Eunyoung bersandar di bahu Donghae sambil tertawa riang. Jaejoong tertawa kecil melihatnya, Ia menunduk lalu menggelengkan kepalanya. “Ah, Kim Jaejoong…” Jaejoong seakan menertawakan perasaan dan pikirannya.

Hyung!” Jaejoong seketika menoleh kaget ketika merasa bahunya ditepuk oleh tangan seorang namja yang memanggilnya ‘hyung’.

“Changmin-ah… Ada apa kau ke sini?” Heran Jaejoong melihat sepupunya tengah berdiri sambil memasang senyum lebar di hadapannya.

“Aku ingin mentraktirmu makan siang. Tadi sebelumnya aku menelfon ponselmu, tapi tidak kau angkat, ya… Aku putuskan ke sini” ujar Changmin santai.

“Makan siang? Tidak biasanya kau baik hati seperti ini? ” Jaejoong memicingkan matanya, menangkap ada yang aneh dengan sepupunya itu.

Changmin kembali memasang senyum lebar di bibirnya. “Aku khawatir padamu, Hyung. Ceritamu semalam,,,ah… Aku penasaran dengan yeoja itu. Dulu, sebelum hyung kabur ke Korea, hyung menolak mentah-mentah perjodohan yang diusulkan oleh kakek, dengan alasan ingin mencari yeoja sendiri. Dan ceritamu menyukai isteri dok…mmmppph..” sebelum Changmin meneruskan perkataannya, Jaejoong sudah menutup mulutnya dengan tangan.

“Bisa diam tidak… Mulut besar!! Ini rumah sakit…” Jaejoong menatap kesal Changmin yang menepiskan tangannya dengan kasar.

Changmin mengedarkan pandangannya, lalu ia melihat sepasang suami isteri tengah duduk berdampingan di bangku taman. “Hyung,, yeoja itu maksudmu? Tunggu… Hamil? Hyung, apa yang ada di pikiranmu? Ckck..” Changmin cukup terkejut, yeoja yang Jaejoong ceritakan tadi malam bukan hanya bersuami bahkan sedang hamil. Jaejoong kembali mengarahkan tangannya untuk menutup mulut Changmin namun sebelum sampai, Changmin sudah menahannya.

“Sudah, aku tidak mau berdebat di sini. kau tunggu saja di lobi, masih ada satu pasien lagi yang harus ku kontrol. Nanti aku menyusul ke lobi, lalu kita makan siang. Ingat, kau yang traktir..” Jaejoong kembali melangkahkan kakinya menuju ruang rawat pasiennya. Changmin yang masih tidak percaya dan pandangannya tertuju pada Eunyoung dan Donghae. Sekejap ia menyadari fokusnya, lalu berjalan menuju lobi dan menunggu Jaejoong di sana.

—————^ The 3rd… ^—————

Changmin menunggu Jaejoong di lobi, demi menghilangkan rasa penasarannya, ia sengaja meminta ijin kantornya untuk makan siang di luar. Changmin tidak habis pikir, Jaejoong benar-benar menyukai yeoja yang sudah bersuami.

“Hyunnie?” Changmin seketika bangkit saat melihat Younghyun yang tengah berjalan mendekati meja resepsionist. Perlahan Changmin mendekat lalu menepuk bahu Younghyun.

“Oh.. Changmin oppa?” Younghyun yang terkejut sekaligus heran melihat sosok Changmin berdiri di sampingnya.

“Kau?” Changmin memperhatikan Younghyun dari atas sampai bawah, begitu juga Younghyun. Mereka dulu pernah menjalin hubungan sewaktu sekolah, dan putus komunikasi semenjak kuliah.

“Iya, ini aku Younghyun. Apa kabarmu, oppa? Oh, iya, ku dengar kau meneruskan kuliah di Amerika.” Younghyun membuka percakapan sedangkan Changmin masih terdiam menatap yeoja hamil di hadapannya. Kedua orang yang pernah dekat itu masih terlihat canggung.

“Younghyun.. Mmm… Hyunnie, masih boleh aku memanggilmu begitu?” Changmin tersenyum dan di jawab anggukan oleh sang empunya nama itu. “Ah, sudah lama sekali kita tidak bertemu sejak perpisahan sekolah dulu dan aku melihatmu di sini, dan kau sedang… ”

“Hamil…?” Younghyun menyela ucapan Changmin yang terhenti lalu tersenyum kecil sambil mengelus perutnya.

Changmin menganggukan kepalanya, agak canggung ia balas tersenyum pada Younghyun. Bagaimana tidak canggung, yeoja yang merupakan cinta pertamanya telah menikah dengan siapa yang ia sendiri tidak tahu. “Chukkae, Hyunnie… lama tidak bertemu ternyata kau sudah menikah…”

Gomawo, oppa… ada apa aku ke sini? apa kau ingin memeriksakan kesehatanmu?” Tanya Younghyun sambil melihat ke sekeliling Changmin. “oppa datang sendiri?” Ia ingin memastikan kalau Changmin memang datang sendiri.

“tidak, aku tidak sakit Hyunnie… aku ke sini hanya ingin bertemu dengan sepupuku… oh, Jaejoong hyung…. aku di sini….” Ucapan Changmin terpotong saat ia melihat Jaejoong sedang mengedarkan pandangannya ke penjuru lobi. Ia lambaikan tangannya agar Jaejoong tahu di mana dia berada.

Mian lama menunggu,, kajja… aku masih banyak tugas…” Jaejoong memasukkan stetoskop-nya ke dalam saku jasnya. “Hyunnie ayo makan siang bareng denganku? Kau belum makan siang kan?” ajak Jaejoong sebelum ia pergi dengan Changmin.

“uum Mian oppa, sebaiknya kau makan bersama-nya saja..” tolak Younghyun sambil menunjuk Changmin. Bersamaan dengan itu Kyuhyun datang menghampiri mereka bertiga.

“oh kau sudah ada janji dengan Kyuhyun? ya sudah kami duluan yaa..” kata Jaejoong lagi. Younghyun yang baru mengetahui Kyuhyun datang, menjadi kesal, pasalnya ia masih dalam mode marah apabila berhadapan dengan Kyuhyun..

“umm oppa aku ikut kalian saja boleh tidak..??” ucapnya ragu, Jaejoong tertawa renyah mendengarnya sambil terkikik geli.

“tentu boleh, bukannya tadi aku mengajakmu.. hmm?” Jaejoong masih terkikik geli melihat Younghyun.

Jagiya, aku mencarimu kemana-mana, ayo kita makan siang…” ajak Kyuhyun yang langsung menggandeng tangan Younghyun dan menariknya sedikit menjauh dari Jaejoong dan Changmin.

Younghyun menepis tangan Kyuhyun sehingga membuatnya terlepas. Kyuhyun menatap heran Younghyun, ia bingung apa kesalahannya hingga isterinya bersikap seperti itu. Changmin yang belum beranjak dari posisinya, kembali terkejut ketika melihat sosok Kyuhyun yang memanggil Younghyun dengan panggilan ‘Jagiya’.

“Cho Kyuhyun?” Changmin mendekat sambil mengarahkan telunjuknya, menunjuk Kyuhyun.

Kyuhyun menoleh lalu mengerutkan keningnya, mencoba mengingat sosok yang memanggil namanya. “Shim Changmin?” Lanjutnya ketika mengingat nama namja di depannya sambil mengangkat sebelah alis-nya ke arah Changmin.

“Kalian? Oh, Tuhan… Dunia ini…” Ucap Changmin tersenyum tidak percaya. “Hyunnie, jangan bilang dia suamimu…” Changmin menatap Younghyun yang masih dengan raut kesal karena Kyuhyun.

“Loh? Memang kenapa kalau aku suaminya? Jagi, kau kenal dia?” Kyuhyun tertawa sinis dan menatap penuh tanya ke arah Younghyun.

“Changmin oppa, ini suamiku, Cho Kyuhyun… Kyuhyun oppa, Changmin oppa ini temanku semasa sekolah dulu… Tapi, tunggu…. Kalian saling mengenal?” Younghyun bergantian menatap Kyuhyun dan Changmin. Kedua namja di hadapannya itu saling melempar senyum sinis. Changmin kembali menggelengkan kepalanya dengan kedua tangan menyilang di depan dadanya. Kyuhyun pun sama, ia selalu ingat dulu semasa sekolah Changmin adalah rival-nya dalam berbagai kegiatan akademik antar sekolah dan permusuhan keduanya berimbas pada peringkat sekolah mereka masing-masing.

Ya! Aku lapar… Sampai kapan kalian saling memandang begitu?” Seru Jaejoong yang nampak kesal melihat ketiga orang dihadapannya hanya mematung tanpa mengeluarkan kata-kata.

“Oh, ayo oppa, kita makan siang…” Younghyun melangkahkan kakinya mendekati Jaejoong dan menjauh dari Kyuhyun.

“Shim Changmin!! Kau tidak lupa janjimu kan? Cepat… Waktuku tidak banyak” Jaejoong kembali berseru.

“Iya, hyung… Aku ingat…” Jawab Changmin yang kemudian meninggalkan Kyuhyun sendiri.

“Tunggu, aku ikut!!” Tiba-tiba Kyuhyun berjalan dengan cepat menyusul Jaejoong, Changmin dan Younghyun. Ia memposisikan dirinya di samping Younghyun dan mencoba menggenggam tangan isterinya itu. Younghyun menatap heran Kyuhyun dengan wajah kesal ia memindahkan tangannya mengelus perutnya sehingga genggaman Kyuhyun menjadi hampa.

“Tunggu… Aku tadi hanya berjanji mentraktir Jaejoong Hyung dan Hyunnie… Mana bisa kau seenaknya ikut dalam list pengeluaranku?” Ucap Changmin menghentikan langkahnya.

“Ah, kalian aku yang traktir… Kajja!!” Kyuhyun tidak ambil pusing dengan protes Changmin lalu kembali berusaha menggenggam tangan Younghyun. Kali ini, Younghyun tidak bisa menepisnya karena Kyuhyun langsung memasukan genggaman mereka dalam saku jaketnya. Mereka berempat akhirnya pergi makan siang di restoran dekat rumah sakit.

Younghyun masih sedikit menekuk wajahnya saat sampai di restoran, ia masih kesal dengan Kyuhyun yang belum mengerti perasaannya saat menghadapi Eunyoung. Younghyun berusaha menahan amarahnya dan berjalan di samping Kyuhyun.

Aww…” Younghyun sedikit merunduk dan tanpa sadar memegang kuat lengan Kyuhyun yang berjalan di sampingnya.

Jagi… Kau kenapa?” Kyuhyun menghentikan langkahnya menatap cemas isterinya itu. Younghyun masih meringis merasakan sakit di perutnya hanya diam dan perlahan melepaskan genggamannya di lengan Kyuhyun. Changmin dan Jaejoong yang berada di belakang mereka, sigap mendekati Younghyun.

“Hyunnie… Kau tidak apa-apa?” Jaejoong membantu Younghyun tegak kembali dan secara tidak langsung mendorong Kyuhyun sedikit menjauh dari posisinya. “Apa bayinya bergerak dengan kasar?” Changmin merangkul pinggang Younghyun dan mengelus lembut perut Younghyun.

Gwenchana… Aku sudah lebih baik… Gumawo…” Younghyun tersenyum manis pada dua namja yang berada di samping kanan dan kirinya. Kyuhyun yang merasa tersingkirkan oleh dua namja itu berlalu menuju salah satu meja tanpa memperdulikan kembali Younghyun.

“Aku suaminya, tapi kenapa Younghyun lebih suka diperhatikan oleh mereka. Apa itu mksudnya? Merangkul pinggang dan mengelus perutnya? Cih… Berlebihan!!” Gumam Kyuhyun kesal saat duduk manis di meja. Younghyun tersenyum kecil, kesal di hatinya belum hilang, namun ekspresi Kyuhyun yang seperti itu mengingatkannya pada anak kecil yang tidak mendapatkan permen dari orang tuanya.

Suasana makan siang hari itu sangat aneh. Kyuhyun menatap penuh amarah pada Changmin yang terus memberikan perhatian lebih pada Younghyun. Jaejoong yang merasa itu hal wajar dengan tenang menyantap makan siangnya.

“Jadi, kau dan Hyunnie sudah kenal sebelumnya?” Tanya Jaejoong pada Changmin. Changmin tersipu mengelus tengkuknya sambil menatap Younghyun di hadapannya.

“Kami pernah dekat sewaktu Sekolah menengah… Dan kau tahu oppa, Changmin oppa pernah mengatakan kalau aku cinta pertamanya..” Jawab Younghyun mendahului Changmin. Jawaban Younghyun sukses membuat Kyuhyun membulatkan matanya menatap Younghyun di sampingnya. Kyuhyun merasa ucapan isterinya itu menyiratkan kalau ia selaku suaminya tidak dianggap di sini.

Changmin yang tersenyum malu dan sekilas menangkap wajah tidak suka Kyuhyun. “Iya, tapi ternyata sekarang cinta pertamaku sudah menikah dan sedang hamil, betul kan Kyu?” Ucap Changmin.

Oppa, dulu aku pernah cerita kan, aku pernah dekat dengan seorang namja yang hampir mirip denganmu. Namja itu adalah Changmin oppa..” Younghyun berucap santai sambil menoleh pada Kyuhyun. Kyuhyun yang sedang menikmati makan siang hampir tersedak mendengarnya.

“Kyu, kau tidak apa-apa?” Jaejoong memberikan segelas air pada Kyuhyun.

gwaenchana, Hyung… ah Gomawo..” Kyuhyun mengambil gelas yang disodorkan Jaejoong. Mata-nya memerah dan sedikit mengeluarkan air mata.

Kyuhyun melirik Younghyun yang masih tersenyum manis, tidak mempedulikan Kyuhyun yang tersedak oleh omongannya. Ingin rasanya ia memukul Changmin, atau marah pada Younghyun. Namun itu tak mungkin ia lakukan mengingat ada Jaejoong yang berada di antara mereka, dan lagi pula ini bukan acaranya, kalau ia tahu akan seperti ini akhirnya, mungkin ia akan lebih memilih kembali bekerja dari pada ikut dalam makan siang ini.

“Sepertinya kalian juga sudah saling mengenal sebelumnya?” tanya Jaejoong kembali sambil menunjuk Changmin dan Kyuhyun.

“oh, itu… mungkin kami saling mengenal, mengingat kami punya beberapa moment waktu sekolah dulu..” ujar Changmin santai. “Lagipula siapa yang tidak mengenal seorang Cho Kyuhyun, siswa jenius dari SMA Shinhwa yang selalu menang dalam setiap kegiatan akademik. Benar begitu kan , Kyu?” lanjutnya sambil melirik Kyuhyun yang masih memasang wajah kesal.

“Ah, iya… memang begitu. Dulu seingatku lawan terkuat adalah SMA Paran, karena mereka mempunyai seorang Shim Changmin… Tapi sayang, aku tidak mudah dikalahkan.” Kyuhyun tersenyum sinis menanggapi peryataan Changmin. Jaejoong dan Younghyun hanya terdiam merasakan rivalitas yang kental dari dua namja itu.

Setelah percakapan itu, suasana menjadi canggung. Jaejoong yang merasa semua ini akibat pertanyaan darinya, sesekali mencoba mengawali perbincangan kembali namun kecanggungan itu masih terasa ditambah lagi Changmin dan Younghyun yang asik berbincang membuat Kyuhyun semakin kesal.

—————^ The 3rd… ^—————

Donghae dan Eunyoung berjalan bersisian di taman pagi itu, kebetulan hari ini Donghae sedang tidak ada jadwal di rumah sakit. Ia sengaja mengajak Eunyoung keluar untuk menikmati udara pagi, selain bagus untuk kesehatannya, berjalan-jalan pagi akan membantu melancarkan persalinannya kelak. Donghae sendiri lebih memilih untuk jogging, kesempatan langka seperti ini tak akan ia lewatkan.

Suasana taman lumayan ramai, mengingat ini hari libur jadi banyak pengunjung yang sengaja datang untuk mengisi kegiatan pagi mereka, setengah jam berjalan tampaknya Eunyoung sudah mulai kelihatan lelah. Donghae yang berada di sampingnya sedikit mengurangi kecepatan joogingnya agar bisa mengimbangi langkah Eunyoung. Ia berhenti saat Eunyoung menghentikan langkahnya sambil mengusap peluh yang membasahi dahinya dengan lengan kananya.

Jagiya, kau lelah?” Tanya Donghae, Ia mengambil handuk kecil yang tersampir di lehernya dan membantu menyeka peluh di wajah Eunyoung. Eunyoung mengangguk sambil menaruh kedua tangannya di pinggangnya, karena pinggangnya sudah mulai pegal karena aktifitas berjalannya itu.

Donghae membimbing Eunyoung untuk duduk di bangku taman yang kosong di bawah pohon palm yang lumayan teduh. Setelah Eunyoung duduk ia pun ikut duduk di samping Eunyoung sambil meluruskan kakinya.

“kau haus tidak, Jagi? kalau haus akan kubelikan minuman..” Donghae tersenyum melihat Eunyoung yang masih berpeluh dan sesekali menggembungkan pipinya sambil membuang nafas.

“iya oppa, aku mau coklat hangat yang di sana… tapi agak jauh dan mengantri oppa..” Eunyoung menunjuk kedai coklat yang tempatnya lumayan jauh dari tempat mereka berada dan terlihat kedai itu cukup ramai.

Gwaenchana.. kalau kau menginginkannya… umm… tapi tidak apa-apa kan kalau aku tinggal kau di sini sendiri?” Tidak masalah untuk Donghae sejauh apapun minuman yang diminta Eunyoung, ia memaklumi, mungkin ini permintaan bayinya. Namun yang membuatnya cemas adalah ia harus meninggalkan Eunyoung di tempat yang lumayan ramai seperti ini.

gawencahana oppa… di sini ramai bukan? tidak sepi…” Eunyoung meyakinkan Donghae. Tak bisa ia pungkiri ia ingin sekali minum coklat hangat itu. “baby kita yang minta..” sambungnya lagi sambil mengelus perutnya.

Donghae segera bangkit. Tempat ramai seperti ini justru yang ditakutkan oleh Donghae, namun bukan tempat yang sepi juga menurutnya. Ia kesampingkan pikiran cemas-nya dan segera membeli minuman yang diinginkan oleh baby-nya itu.

“Eunyoung-ah..” sapa Jaejoong saat melewati Eunyoung yang duduk di bangku taman. Eunyoung menengadahkan wajahnya melihat siapa yang memanggil dirinya.

“oh Jaejoong oppa… kau jogging di sini juga oppa?” tanya Eunyoung sambil tersenyum dipaksakan. Ia masih belum terbiasa dengan sikap Jaejoong mencoba untuk akrab jika bertemu dengannya.

“iya… aku baru ke sini, sepupuku bilang jogging di sini cukup menyenangkan, kau sendiri?” Jaejoong duduk di samping Eunyoung dan mulai menyeka peluhnya yang bercucuran dengan handuk yang ia bawa.

“Aku menemani donghae oppa jogging, sambil menikmati udara pagi… ia sedang membeli minuman di sana..” Eunyoung mengarahkan telunjuknya ke arah kedai tempat Donghae membeli minuman. Eunyoung sedikit menjaga jarak duduk antara dirinya dengan Jaejoong. Jaejoong mengerti akan sikap Eunyoung pada dirinya dan mengambil sikap wajar tanpa berniat untuk membuat Eunyoung takut.

“Donghae kondisinya membaik akhir-akhir ini, kau pasti merawatnya dengan baik.” Jaejoong memulai percakapan bermaksud membuat suasana mereka nyaman.

“Semoga seterusnya seperti itu… Aku hanya melakukan apa yang seharusnya ku lakukan.” Eunyoung tersenyum, masih mencoba terbiasa berbincang dengan Jaejoong.

Jaejoong mengangguk sambil berpikir percakapan apa selanjutnya yang membuat Eunyoung nyaman. Ia menoleh ke arah Eunyoung yang sedang mengelus perutnya. “Sudah berapa bulan usianya?” Tanya Jaejoong.

“Menjelang 6 bulan… Ia berkembang dengan baik…” Eunyoung masih mengelus perutnya dan memberikan senyuman terbaiknya menatap perutnya itu. Jaejoong yang melihatnya ikut tersenyum tanpa sadar matanya terfokus pada wajah Eunyoung.

Jaejoong kembali tersadar, menggelengkan kepalanya sejenak lalu berusaha mengalihkan pandangannya. “Ah, Jaejoong…” Rutuknya dalam hati.

Eunyoung menoleh, melihat Jaejoong menatap kosong ke arah depan. Sejenak Eunyoung menangkap bayangan oppa-nya yang sudah meninggal di diri Jaejoong. Mata oppa-nya yang tajam dan sendu saat melamun juga dimiliki oleh Jaejoong. “Oppa...” Lirih Eunyoung menyentuh pipi Jaejoong yang ia lihat seperti wajah oppa-nya.

Jaejoong terkejut merasakan sentuhan lembut di pipinya. Eunyoung tengah memandangnya dengan mata berkaca-kaca. “Eunyoung-ah..” Panggilan Jaejoong menghentikan ilusi Eunyoung dan ia segera menarik tangannya yang berada di pipi Jaejoong.

Mianhae…” Eunyoung menunduk menyesali itu hanya sebuah ilusi. Tanpa sadar Eunyoung mulai menitikkan air mata.

“Kau menangis?” Heran Jaejoong yang ikut merunduk mencoba melihat wajah Eunyoung. “Ada sesuatu yang perlu kau ceritakan?” Lanjutnya. Jaejoong yang memiliki ilmu kejiwaan sangat mengerti perasaan seseorang. Dan menurutnya sikap Eunyoung saat itu menunjukan bahwa ia menyimpan sesuatu di hatinya.

“Aku… Aku… Merindukan oppa-ku… Mata mu persis sama seperti oppa... Mianhae, oppa… Aku membuatmu canggung seperti ini…” Eunyoung menegakkan kepalanya menghapus air mata di sudut matanya.

Oppa?” Selidik Jaejoong berharap Eunyoung mau mulai terbuka tentang kehidupannya dulu. Seperti keinginannya, Jaejoong akan berusaha mengenal Eunyoung lebih jauh, meskipun ia sadar kalau semua ini mustahil.

Oppa-ku, ia sudah meninggalkanku dan tenang bersama Appa dan Omma di surga… Aku ingat terakhir kali aku bersama dengan mereka, oppa mengatakan aku harus mulai belajar mandiri, mengingat sifatku yang terus bergantung dengan mereka. Dan benar, aku memang harus mandiri sepeninggal Appa, Omma, dan Oppa… Beruntung aku bertemu dengan Donghae oppa, Kyuhyun oppa, dan… Hyunnie” Eunyoung kembali menitikkan air mata dan semakin terisak saat nama orang yang terakhir keluar dari mulutnya.

“Jangan menangis lagi, kau punya keluarga baru kan? Leeteuk ahjussi sangat menyayangimu, dan Hyunnie juga. Bisa ku lihat kalian seperti saudara kandung..” Eunyoung tersentak mendengar ucapan Jaejoong mengingat hubungannya dengan Younghyun yang kini meregang.

“Jaejoong hyung...” Donghae berseru dan sedikit mengejutkan Eunyoung dan Jaejoong. Donghae telah kembali dengan membawa dua cup cokelat hangat di tanganya. “Hyung, sudah lama di sini?” Tanya Donghae.

“Tidak begitu lama… ” Jawab Jaejoong santai sambil tersenyum ke arah Donghae.

Jagi, ini cokelat hangat-nya… Mianhae lama.. Kedai itu penuh sekali pagi ini… ” Donghae mengangsurkan satu cup di tangannya pada Eunyoung.

Eunyoung tersenyum manis menatap cup di tangannya, lalu ia melihatJaejoong dan bergantian mengarahkan pandangannya ke Donghae. “Ini untukmu, Oppa..” Eunyoung memberikan cup dari Donghae pada Jaejoong.

“Untukku? Bukannya cokelat ini pesananmu?” Tanya Jaejoong heran, secepat ini Eunyoung terbiasa dengannya.

“Tidak apa, aku bisa berbagi dengan suamiku… Iya, kan oppa?” Eunyoung menggeleng menatap Jaejoong lalu mengarahkan senyuman manis ke arah Donghae. Donghae mengacak gemas rambut isterinya itu dan Eunyoung membenamkan kepalanya di perut Donghae. Jaejoong ikut tersenyum melihat keduanya, kini ia sejenak melupakan perasaannya pada Eunyoung, justru ia bersyukur Eunyoung sudah mau terbuka dan bercerita tentang masa lalu dengannya.

—————^ The 3rd… ^—————

Pagi ini, cuaca cerah menyinari Seoul namun tidak untuk Younghyun dan Kyuhyun. Sudah beberapa hari ini Younghyun mulai menjaga jarak dengan suaminya itu, mereka jarang sekali berbincang hangat seperti dahulu. Seperti pagi ini, meskipun mereka tidur satu ranjang ketika bangun pagi tidak ada lagi morning kiss atau sekedar pelukan mesra dari keduanya. Younghyun sudah berada di kamar mandi saat Kyuhyun terbangun dan saat Younghyun selesai mandi Kyuhyun sudah masuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur.

Younghyun tengah bersiap diri untuk berangkat ke rumah sakit lebih awal. Tidak seperti biasanya, wajahnya terlihat lebih pucat, mungkin disebabkan oleh kondisinya yang menurun akhir-akhir ini.

Baby… maafkan omma ya.. akhir-akhir ini pasti kau tidak sehat… ” Younghyun mengelus lembut perutnya dengan tatapan nanar. Sebenarnya ingin sekali ia berkeluh kesah mengenai kondisinya pada Kyuhyun, namun rasa kesal terhadap suaminya itu lebih lebih besar dari keinginannya.

Tanpa menunggu Kyuhyun keluar dari kamar mandi, Younghyun sudah beranjak meninggalkan rumah menuju rumah sakit dengan menggunakan taksi. Kyuhyun bertambah kesal ketika mengetahuinya, ia mencoba menahan semua amarahnya terhadap sikap Younghyun. Namun Kyuhyun sudah jengah dengan semua situasi ini, bahkan sampai sekarang ia belum mengerti kenapa Younghyun bersikap begitu padanya.

Kyuhyun yang baru tiba di rumah sakit dan langsung berniat menemui Younghyun di ruanganya. Wajah marah sekaligus penuh tanya tergambar jelas saat Kyuhyun sampai di ruangan Younghyun. Younghyun yang tengah memeriksa medical report pasien terkejut melihat suaminya itu berdiri di depan pintu ruangannya.

Jagi… kita harus bicara…” ucap Kyuhyun sambil mendekat ke meja Younghyun.

“Ku rasa belum ada yang harus kita bicarakan, Oppa...” Younghyun bangkit dari duduknya, dirapikan berkas medical report yang tadi ia periksa, lalu dengan santai berjalan keluar ruangan meninggalkan Kyuhyun sendiri.

Kyuhyun berdecak kesal, ia terlalu bingung atas sikap Younghyun padanya. Kyuhyun berharap setidaknya Younghyun mengatakan semua kesalahan yang Kyuhyun perbuat sampai membuat istrinya seperti itu. Dengan langkah tergesa, Kyuhyun mencoba menyusul Younghyun yang berjalan mendahuluinya.

Jagi… sebentar… hanya sebentar…” tanpa sadar Kyuhyun menggenggam kuat pergelangan Younghyun dan menarik kasar Younghyun sehingga berhadapan dengannya.

Younghyun mencoba melepaskan genggaman Kyuhyun, namun usahanya sia-sia. Younghyun seketika takut melihat Kyuhyun menatapnya dengan penuh amarah.

“Apa semua ini karena Changmin? perhatiannya padamu menunjukan kalau dia masih menyukaimu… dan karena itu, kau mencoba menjalin kembali semua rasa yang dulu untuknya…?” Kyuhyun meluapkan semua analisa yang ada di otaknya tanpa melepaskan genggamannya. Younghyun hanya bisa terdiam menatap Kyuhyun dengan tatapan lirih dan mencoba menahan air mata.

Younghyun mencoba melepaskan genggaman Kyuhyun dengan tenaga yang ia punya. Usahanya kini berhasil Younghyun mengelus pergelangan tangannya yang terasa sakit dan memerah akibat genggaman Kyuhyun. Ia tatap tajam Kyuhyun, tatapan kesal dengan amarah yang memuncak dalam dadanya.

“Kau tidak pernah sekallipun mengerti perasaanku, Oppa…” Younghyun berbalik, melangkahkan kakinya menjauh dari Kyuhyun dengan air mata yang sudah mulai membasahi wajah pucatnya. Kyuhyun hanya bisa terdiam, menantap punggung Younghyun yang mulai menjauh. Kyuhyun masih mencerna kalimat yang keluar dari bibir Younghyun. Tanpa mereka berdua sadari, kejadian itu menjadi pemandangan bagi beberapa perawat dan dokter yang tidak sengaja melintas, termasuk Jaejoong yang dari awal menyaksikan semua perlakuan Kyuhyun pada Younghyun.

 

To be continued…

139 Comments (+add yours?)

  1. Mei paramita (@KyuMey29)
    May 07, 2012 @ 22:37:43

    ige mwoya???
    koq pd cinta segitiga gn onn???
    q sedih bcx,,,!!!
    aplg pas Kyuppa m Yonghyun tengkar tu!!!
    andwaeyo,,,,><
    q pkir mksdx "The 3rd" tu apaan???
    eh terxata dtengx pihak ketiga yah???
    mn pihak ke3ny sepupuan lg!!!ckckckck
    lanjut ah bcx onn!!!^^

    Reply

  2. kaister
    May 09, 2012 @ 17:37:57

    aish ..
    third ttuh maksudny ini ttoh?
    tidaa~kk !!
    bumi gonjang ganjing menggetarkan hub hyun couple ..
    andwae~
    jae jgan ganggu haeyoung yaah?
    ckup jd org yg mlindungi young ajah .
    jgan tmbah ksedihan haeyoung tho~r,,
    uda miris crita mereka ttuh ,
    hugz .

    Reply

  3. ai-sparkyu
    May 11, 2012 @ 12:41:59

    wahh, hyun couple bertengkar. hikss..
    knpa hrus ada org ke 3 ??
    gak rela kebahagiaan hyun couple jdi rusak gtu.
    eunyoung jga keliatannya benci bgt yaa ama younghyun??
    ksian younghyun, sma eunyoung bertengkar, sma kyu jga bertengkar. ckckck…

    Reply

  4. superddulz7
    May 14, 2012 @ 14:55:59

    huwa….
    dou magnae bertemu. hahaha
    rival abadi.hoho
    wah Jaejoong suka ma Eunyoung. kasihan bgt!! hehe

    Reply

  5. weikyu
    May 14, 2012 @ 22:19:30

    omo…neh bnr2 long shoot,jdny ad moment2 yg yaaah biasa az,.but overall,msh enk dibc seh,cm jd agk berasa sinetron yah,dgn konflik yg slh brgnti n alur yg agk flat gt…

    Reply

  6. khun ong
    May 15, 2012 @ 09:10:24

    Ohn my god!!! Apa2an iniii toorrrr?????? Jae naksir young, changmin naksir (sepertinya) hyunnie, kyu brantem sma hyunnie, hyunnie brantem sma young… Huuuuuuuaaaaaaa nyebelin!!!!! Oke lanjut ke part selanjutnyaaaaa

    Reply

  7. trezzz
    May 16, 2012 @ 17:52:42

    Ngakak baca moment makan siangnya kyu, younghyun, changmin, jaejong.

    Please, Jangan bilang kalo tar donghae, mati, trs eunyoung sm jaejong.

    Reply

  8. hyunsoo28
    May 17, 2012 @ 15:14:25

    haduh di sini kok malah pada brantem” smua sih..
    kyu di cuekin sm young, tp hyunie jg di cuekin eunyoung..
    semakin ribet ceritanya…
    tapi jd makin seru juga

    Reply

  9. Hyun - hyun
    May 22, 2012 @ 15:20:21

    Younghyun………. kasihan banget sih dia. Punya saudara yang kesal padanya karena menyembunyikan penyakit Hae, padahal itu bukan kesalahannya dan suami yang ga’ peka terhadapnya. Kasihan, Thor…. jangan buat Younghyun tersiksa terus. (Lagi2 menangis)
    Eunyoung juga nih. Masa keselnya sama Younghyun doang. Sementara sama Kyu, Leeteuk dan Donghae enggak. Huh…. Sebel,sebel,sebel….
    Loh??? kok aku jadi terbawa perasaan gini ya? hehehe
    Daebak deh thor….
    Lanjut ya!!!

    Reply

  10. HEENIMUT
    May 22, 2012 @ 20:59:38

    yaampunn kenapa jadi begini ceritanya ??? wahhh banyak suprise nih disetiap chapternya ^^
    ayooo donggg eunyoung sama ypunghyun baikan , ga enak ngeliat mereka musuhan kyak begituuu 😦

    dan buat Hyun couple ayolahhh jangan pada marahan gituuu, kasian itu si kembar 😦 ….
    aku rasa perasaan jaejong ke eunyoung bukan suka dalam arti cinta deh , kayaknya jaejong merasa kyk oppanya eunyoung gitu , dan jaejong kyk mau tuh eunyoung lbh terbuka sama dia . benar tidak thor ??? kkkkkkkk~

    okeee lanjut ke chapter selanjutnya , pengen liat surprise apalagi yg ada di chapter selanjutnya ^o^b

    Reply

  11. Kjjw
    May 22, 2012 @ 23:12:33

    ige mwoya? kenapa malah jadi ada orang ketiga?! *ganyante*
    /ke chap selanjutnya/

    Reply

  12. princelee86
    May 27, 2012 @ 22:44:18

    wah ada cast baru ya di chapter ini, haduh jae oppa suka sama young eonni, haduh jangan dong oppa, young eonni kan udah punya Hae.
    di chapter ini lebih ke perselisihan eunyoung sama hyun ya? haduh young eonni, maafkan hyun eonni dong, kasian dia, kan nggak salah2 amat juga. terus si hyun couple juga ga mesra lagi nih di chap yang ini, malah marahan, haduduh…
    ff ini tetep yang terasyik dah pokoknya, ada2 aja di tiap chapternya, so aku mau lanjut ke chapter berikutnya…

    Reply

  13. oliviaiden
    Jun 14, 2012 @ 10:47:54

    Wohhh dua-duanya dapet cinta segitiga !!!!
    Gimana nasibnya semua???
    Kasan hyunnieeee

    Donghae eunyoung juga makin unyu aduh ampunnnn!!
    KEREN

    Reply

  14. ayuu
    Jun 14, 2012 @ 23:41:55

    Chapter ini makin banyak konflik nya , kalo menurut aku mungkin konflik antara jae_hae_young aja udah cukup deh , gak perlu ditambah sama konflik nya kyu-hyun-ama changmin . Smkin ribet kea nya , alur nya juga jadi lama , terkadang jadi terkesan sedikit bosan . Trus di chap ini penggambaran karakter yeoja nya sedikit buat gregetan yah ? Yg 1 mudah emosian , yg 1 mudah menangis . Lanjut chap berikutnya .

    Reply

  15. eunhyukki
    Jun 15, 2012 @ 22:51:06

    alur nya keren (y) 😀 jjang *next chapter

    Reply

  16. ryeomee
    Jun 17, 2012 @ 12:25:31

    Oh jadi maksud judulnya the third itu orang ketiga yg munhkin bakal ganggu rumah tangga hyun couple ama hae-young couple toooooahhh tapi moga2 jeje ama chanhmin gak sampek hati buat masuk ke hubungan mereka cukup teman aje…
    Setu makinan… konfliknya makin asik dahhhkasian juga sih ama younghyun do diamin ama eunyoung, eunyoung ah jangan egois donkk, ayo maafin sodara mu itu
    Wkwkwkw itu kyu lasti frustasi abis dicuekin hyunnie hahahae sehat kan seterusnya? Dia gak bakal mati kan??
    Oke baca next chap aja dari pada pe

    Reply

  17. chotaehee88
    Jun 19, 2012 @ 20:30:11

    What’s going on with kyuhyun&hyunnie couple? My favourite couple.. Huhuhuhuhu

    Reply

  18. choihaeyong
    Jun 28, 2012 @ 15:11:41

    Kenapa jaejong sama changmin jadi orang ketiga nya?
    Jangan ada orang ketiga lah tor
    Disini dikit banget haeyoung moment nya

    Reply

  19. chikachika
    Jul 01, 2012 @ 17:23:38

    Kayaknya si jaejong sama changmin bakal jadi pihak ketiga kedua pasangan ya???gak ngerti deh sama younghyun..kesel knp sih???si eunyoung juga kok kayak ‘gak tahu diri’ gitu ya???hahahaha..maaf Thor..ini sih menurutku aja..tp tetep bagus kok ffnya

    Reply

  20. nemorella
    Jul 20, 2012 @ 11:18:25

    kirain cuman abang JJ aja yang jadi pihak ke3 ternyata ada Changmin juga…
    agak sebel ya sama Eunyoung nya..ga tau kenapa tapi kok rasanya sikap Eunyoung ke Younghyun agak berlebihan..hehehe ^^v

    Reply

  21. Enno (@Ennoo19)
    Jul 30, 2012 @ 14:58:53

    Kyaaaaa konflik mulai dtng di part ini..smg aja cepet2 kelar masalah younghyun dan Kyuhyun younghyun dan Eunyoung..itu knp jaejoong jd suka sm eunyoung yaa jelas2 dia udh bersuami dan mau punya anak ckkckckc

    Reply

  22. Nope
    Aug 04, 2012 @ 09:03:23

    chap x ini twntang orng k 3 ya thor..

    Reply

  23. dinar putri ayu
    Aug 04, 2012 @ 14:53:56

    Aigooooo ini knp ada pihak ke tiga….
    Beharap bgt eunyong memaafkan hyun.. Sedihh ini,aq suka min 🙂

    Reply

  24. irin
    Aug 14, 2012 @ 13:58:50

    cinta segitiga??
    omo aq pkir gk bakal ada konflik hub kyu ma young..
    kasian mereka berdua,,

    Reply

  25. fitriindriyani
    Aug 20, 2012 @ 21:03:01

    akh..knp hrus ada org k 3 d antra hbungan mrk.blum jg trselesaikan mslh younghyun and eunyoung,plus pnykit hae oppa.eh ada mslh bru lg..tp seru kok thor..

    Reply

  26. Rista giana
    Aug 21, 2012 @ 00:23:58

    Aku sedih bgt lihat hubungan eunyoung dan youghyun yg renggang,kasian youghyun sdh krn sikap dingin eunyoung ok lah eunyoung marah tp itu kan krn permintaan hae oppa.aigo…jaejoong oppa ko malah suka ma istri orang ckck…aduh hyun couple kenapa jd renggang kaya gitu ayo selesaikan mslh kalian ga kasian ma baby twinsny

    Reply

  27. mendreng
    Aug 24, 2012 @ 07:06:10

    kkk~ kyu oppa pecemburu berat yaa? kkk~ jaejong oppa cakep sih ngahaha XD ya kan jadi berantem deh hyun couple TT

    Reply

  28. AnisCLouds
    Aug 30, 2012 @ 22:21:52

    .aiiiissshh ..
    .aq benci org k.3 ..
    .tpi , mreka jga baik ..
    .bkan tokoh antagonis ..
    .ibu hamiL sensi’an ..
    .Lanjutttttttttt ..

    Reply

  29. Lyn
    Sep 22, 2012 @ 21:34:13

    Kok nangis2 gini s i e baca ff.nya?
    berasa banget fill.nya dari part 1
    god job… and next part!

    Reply

  30. anggiie
    Oct 24, 2012 @ 23:07:34

    Makin lama makin seru. Cerita cinta’a makin seru dan bercabang-cabang.hehehe

    Reply

  31. Icha_sachie
    Nov 19, 2012 @ 12:21:23

    Makin rumit,n makin banyak problemnya..

    Hae oppa ma eunyoung manis bgt aduh jd pingin..hahaha
    hyun couple koq malah berantem sie??

    Reply

  32. WonKyu_ELF
    Feb 16, 2013 @ 20:08:09

    Ok. Judulnya makin menegaskan isi cerita.
    Ini ttg org ke3.
    Aissshh, kim JJ, apa yg ada d kepalamu?? Dr sekian banyak wanita knapa istri dan calon ibu dr anak donghae oppa yg jd perhatianmu????? >,<
    Dunia mmng bnr2 sempit! 😦

    Reply

  33. cheffaxodril
    Mar 11, 2013 @ 10:06:49

    itu orang ketiga ya ;;w;; jebal jangan pisahkan merekaaaaa

    Reply

  34. angelicaren
    Apr 04, 2013 @ 16:43:29

    ga kuat ngebayangin hae nahan rasa sakit selama kemoterapi…
    ayo dong hae cepet sembuh biar bisa seneng2 lagi sama eunyoung
    aduh, hyun couple pake ikutan berantem lagi hahaha kyu cemburuan nih

    Reply

  35. KyuLatte
    Apr 14, 2013 @ 05:15:07

    cinta segitiga?? makin complicated aja nih… nggak tega bayangin donghae oppa sakit trus di kemo kya gitu.. ><

    Reply

  36. naya
    Jul 31, 2013 @ 18:38:18

    bingung sebenarnya yang di sukai jeje oppa tuh siapa sihh???
    keep writting thor!!!

    Reply

  37. HalcaliGaemKyu
    Aug 11, 2013 @ 15:35:59

    Oh! The 3rd.. itu maksudnya org ketiga toh kekeke..
    Kereeeeeennnn!
    Wah hyunnie, ingat kandunganmu. Lucu bgt waktu kyu cemburu sm changmin wkwkwkwkwk.. Skrg malah marahan sm hyunnie huft…

    Reply

  38. jangrihyun
    Aug 22, 2013 @ 22:15:21

    orang ketiga buat eunyoung-donghae dan kyuhyun-younghyun. next part

    Reply

  39. ginachoi407
    Oct 10, 2013 @ 09:40:54

    waduh ko masalah kyu sama Younghyun jd panjang, mungkin bawaan ibu hamil x yah jd lebih sensitif..

    Reply

  40. winy
    Nov 21, 2013 @ 09:34:53

    sma2 masuknya orang ke3 makin seru aja nie

    Reply

  41. enkoi
    Nov 28, 2013 @ 11:42:45

    Lah..ni kenapa malah kyu-young yang musuha…..

    Reply

  42. kimsun217
    Jan 17, 2014 @ 23:51:43

    3th ??
    Yg ketiga untuk haeyoung itu jaejoong oppa, dan untuk hyun couple itu changmin?? Akhirnya ada badai juga,, lebih seru dan Greget jadinya

    Reply

  43. irsya.wonkyu407
    Feb 23, 2014 @ 08:51:43

    knp hyunnie hrs sm sm kyuhyun oppa ya 😦
    itu trs gm jaejoong ampun masa suka sm istri org..lg hamil lg hufthh

    Reply

  44. inggarkichulsung
    Mar 20, 2014 @ 19:33:40

    Aigoo jd seperti cinta segitiga bagi kedua pasangan ini, kalau Eunyoung sensitif sedih krn kangen dgn keluarga kandung nya lalu bercerita pd jaejoong oppa, sedangkan younghyun jd tambah sensitif krn Kyu oppa tdk menyadari juga hal yg membuat younghyun mrah slm ini, smg tdk ada yg menganggu kedua pasangan yg sweety ini

    Reply

  45. vierly cornelia agustin
    Apr 14, 2014 @ 12:48:58

    Ohhh maksudnya the 3rd itu org ketiga bukan diantar couple2 berikut wkwk.. ketebak juga.. kira jaejoong bakal tetep suka eunyoung ga nih. Lanjut baca thor

    Reply

  46. ayieps2012
    Apr 29, 2014 @ 03:54:30

    ouh.. sudah mulai muncul konflik..
    ish.. sedikit kesel sama sikap younghyun.. kasian kyu oppa
    next part

    Reply

  47. Cho In Hyun
    May 16, 2014 @ 22:49:55

    Hiks..hiks..hiks.. Bener2 sedih sama kondisi para pengantin baru yg satu Benar lg penuh cobaan kl yg satu sih mengkhawatirkn keadaan sahabat yg seperti Saudara sendiri 😦

    Reply

  48. Kim Heena
    May 25, 2014 @ 08:58:23

    blm selesai Eunyoung & Hyunnie bertengkar..sekarang Kyu sama istrinya bertengkar jg…

    Reply

  49. riskaheo
    Jul 11, 2014 @ 07:27:46

    Im waittt

    Reply

  50. Ny Kimrye
    Aug 05, 2014 @ 17:17:50

    Waduh…
    Sedih banget…

    Pihak ke tiga datang menyerang dua couple…
    Donghae akan sembuh kan ? Tidak bisa istrinya yg hamil harus ia tinggalkan bersama Jaejoong -.- Andwae !!

    Reply

Leave a reply to dinar putri ayu Cancel reply

Memories

December 2011
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031